Tony Kwok ICAC: Film Media Ampuh Cegah Korupsi

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Rabu, 11 Feb 2015 19:18 WIB
Mantan pimpinan lembaga antikorupsi Hong Kong, ICAC, Tony Kwok menegaskan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi bisa dilakukan melalui film.
Mantan Pimpinan ICAC Tony Kwok (kedua kiri) dan Komisioner KPK Bambang Widjojanto saat menggelar diskusi di gelaran Anti Corruption Festival di Kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (11/2). (CNN Indonesia/ Gilang Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pimpinan lembaga antikorupsi Hong Kong, Independent Commissions Against Corruption (ICAC), Tony Kwok Man Wai mengatakan upaya pemberantasan korupsi bukan soal penindakan. Lembaga penegak hukum perlu berimajinasi memainkan inovasi seiring perkembangan zaman.

Menurut Tony, salah satu kesuksesan pemberantasan korupsi di Hong Kong adalah berkat pemanfaatan media. Dalam hal ini, media visual sangat ampuh diandalkan, terutama film. "Artinya pencegahan itu juga bisa dikemas secara menyenangkan melalui edutainment. Selain edukasi, juga bisa menyisipkan entertainment di dalamnya," ujar Tony, di Jakarta, Rabu (11/2).

Tony mengatakan, ICAC punya tim khusus yang tugasnya membuat film. Mereka menggarap film-film bertemakan antikorupsi. Inspirasinya bisa diangkat dari kisah nyata maupun fiktif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam proses produksinya, Tony mengatakan tim khusus film ICAC itu menjalin kerja sama selama dua tahun sekali dengan stasiun TV yang ada di Hong Kong. "Film-film itu ditayangkan pada jam tayang utama dengan durasi rata-rata satu jam," ujar Tony.

Selain garapan film panjang, ICAC juga memproduksi video-video pendek yang bermuatan materi-materi pelatihan untuk lembaga-lembaga baik milik pemerintah maupun swasta. "ICAC juga mengiklankan diri di televisi dengan durasi 30 detik dan itu sangat efektif," ujar Tony.

Menurut Tony, cara tersebut perlu ditiru oleh Indonesia. Pasalnya, generasi muda merupakan generasi penerus yang membutuhkan edukasi dengan kemasan baru.

Menanggapi hal tersebut, Komisioner KPK Bambang Widjojanto mengamini bahwa film merupakan sarana edukasi yang bisa menarik perhatian masyarakat, terutama generasi muda. Berdasarkan hasil penelitian, kata Bambang, generasi muda saat ini menonton televisi selama empat jam dalam sehari. Aktivitas itu dilakukan di luar bermain internet dan media sosial.

"Jika dijumlah, mereka menonton TV dua bulan nonstop selama satu tahun. Artinya, film memang bisa menjadi media ampuh untuk edutainment. Ada pop culture di sana," ujar Bambang. (utd/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER