Ancaman terhadap KPK Meningkat, dari Nyawa ke Keluarga

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Kamis, 12 Feb 2015 06:46 WIB
Ancaman yang biasanya diterima pimpinan KPK, kini melebar ke level penyidik dan staf. Teror berupa penguntitan dan ancaman pembunuhan makin intens.
Pimpinan KPK Bambang Widjojanto di Mabes Polri, Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto menyatakan ancaman teror yang menimpa lembaga antirasuah kali ini tidak main-main. Meski bukan kali pertama KPK mendapat ancaman, teror yang menimpa pegawai KPK saat ini merupakan persoalan serius.

"Menurut kami, stadium ancaman sangat eskalatif karena bisa menyangkut nyawa. Ancaman yang serius itu bukan hanya menimpa staf dan karyawan, tapi sudah melebar ke keluarga," ujar Bambang di Kantor KPK, Jakarta Rabu malam (11/2).

KPK telah menyampaikan soal teror tersebut kepada Presiden Joko Widodo. Sang kepala negara, menurut Bambang, berjanji bakal mengambil langkah lebih tegas untuk meminimalisasi ketegangan yang merundung lembaga antikorupsi itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KPK juga telah menjalin komunikasi dengan kepolisian untuk menurunkan tensi ketegangan di antara kedua lembaga penegak hukum. Diwakili Komisioner KPK Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja, Wakapolri Komjen Badrodin Haiti memastikan bakal turut mengamankan ketegangan.

"Wakapolri menjamin dan berjanji untuk bersikap tegas dan meminimalisasi ancaman itu," ujar Bambang.

Bambang enggan merinci bentuk teror yang menimpa jajaran pimpinan dan pegawai KPK. Saat ini KPK tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah lembaga tinggi, termasuk di antaranya Tim 9 dan Komnas HAM.

Teror ancaman terhadap KPK berembus kencang sejak praperadilan calon Kapolri Komjen Budi Gunawan digelar. Ancaman berupa pesan singkat dan telepon juga turut menyasar pinyidik dan staf pegawai KPK, bukan hanya di level pimpinan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, teror sampai ke tingkat penguntitan dan ancaman pembunuhan. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER