Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mempersiapkan ribuan personel demi mengantisipasi kemungkinan datangnya banjir akibat pasangnya air laut (banjir rob) hingga 13 Februari mendatang. Selain itu, warga juga diimbau untuk tetap waspada karena hujan dengan intensitas sedang cenderung lebat masih akan turun hingga awal Maret.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Denny Wahyu Haryanto, pada tanggal 21 Februari hingga 8 Maret diperkirakan Jakarta akan diguyur hujan dengan intensitas sedang cenderung lebat. "Meski banjir sudah surut, warga DKI Jakarta mesti tetap harus waspada," kata Denny di Balaikota, Kamis (12/2).
Kondisi hujan lebat ini, katanya, juga diperkirakan terjadi di sisi utara dan barat Bogor. Hal ini menyebabkan Jakarta rawan mendapatkan banjir kiriman terutama di daerah sekitar sungai yang berhulu ke Bogor. "Ini perlu diantisipasi. Kami sudah memantau dan menyiagakan sekitar 9 ribu personil," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ujar Denny, warga juga diimbau untuk selalu siaga terutama pada dua hari ini. Dia mengatakan pada 12 dan 13 Februari merupakan puncak pasangnya air laut yang berpotensi menimbulkan banjir rob di wilayah utara Jakarta. Kondisi ini dapat menjadi lebih buruk apabila juga disertai hujan deras.
"Antara 11 hingga 20 Februari, hujan akan merata di wilayah Jakarta Pusat, Utara, dan Barat. Selain itu, wilayah Puncak perlu diantisipasi," katanya.
Selain itu, warga juga diimbau untuk waspada dengan penyakit yang muncul akibat banjir dan musim penghujan. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan H.M Subuh mengatakan pada saat hujan kondisi lingkungan berubah dan menyebabkan sistem sanitasi menjadi buruk. Akibat buruknya sanitasi, akan terjadi kekurangan air dan pengolahan makanan yang buruk. "Penyakit yang mungkin muncul dari kondisi ini adalah Diare dan Hepatitis A. Harus waspada terutama yang di pengungsian," kata dia.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, jumlah warga yang terkena imbas banjir mencapai 56.883 jiwa dengan pengungsi sebanyak 13.728 tersebar di 117 titik pengungsian. Meski pada Kamis (12/2) ini banjir telah surut, namun pihak Kemenkes terus memeringatkan warga DKI Jakarta agar tetap meningkatkan penjagaan kesehatan terutama pada musim hujan.
"Yang pertama warga mesti lakukan adalah menjaga kesehatan sendiri dengan perilaku bersih dan sehat dengan rajin mencuci tangan serta mengonsumsi gizi seimbang," kata dia.
Lebih jauh lagi, Subuh mengatakan saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga terutama yang berada di pengungsian. "Kalau ada yang butuh bantuan pengolahan air bersih bisa dipinjamkan. Dinas Kesehatan tinggal lapor saja ke kami. Kecuali kalau keadaan gawat darurat kami pasti akan langsung kirimkan," kata dia.
(utd)