Cegah Banjir, Pompa Air Jakarta Haram Mati saat Musim Hujan

Donatus Fernanda Putra | CNN Indonesia
Kamis, 12 Feb 2015 11:28 WIB
Struktur tanah Jakarta yang menyerupai cekungan membuat air sulit dialirkan langsung ke laut. Keberadaan Pompa sangat vital untuk mengalirkan air ke laut.
Warga menggunakan jasa rakit untuk melintasi banjir di kawasan Sunter, Jakarta, Selasa, 10 Februari 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Bambang Surya Putra mengatakan, struktur tanah di Jakarta yang menyerupai cekungan membuat air sulit dialirkan langsung ke laut. Karena itu keberadaan pompa-pompa air sangat vital untuk mengalirkan air ke laut.

"Pompa diharamkan mati saat musim hujan," kata Bambang di Balai Kota, Kamis (12/2). Tak ada alasan aliran listrik diputus saat hujan tiba karena bisa mempengaruhi volume air di waduk penampungan.

Bambang menambahkan, pembangunan sarana fisik pengendali banjir seperti saluran air dan sumur resapan biopori dapat mengurangi genangan air di jalanan. Namun hal tersebut sifatnya hanya membantu. Tanpa adanya pompa air, volum air di waduk akan membludak dan membuat sungai yang ada akan meluap. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti apapun infrastruktur yang dibangun, pasti akan punya masa kadaluwarsa," ujar Bambang. Seumur hidup di Jakarta, kata Bambang, pompa harus digunakan. "Kita belum pernah menemukan solusi terbaik selain pompa".

Hal serupa disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Menurutnya pompa air adalah jantung pengendali banjir di Jakarta. Sekali pompa di pintu-pintu air mati, maka dapat dipastikan Jakarta akan tergenang.

Hal ini yang terjadi pada Senin (9/2) lalu saat aliran listrik pompa air di Waduk Pluit dipadamkan. Matinya pompa ini yang menjadi penyebab utama wilayah tengah Jakarta tergenang.

"Memang yang namanya Jakarta nyawanya ada di pompa air. Jakarta itu (permukaan tanahnya) sudah dibawah, lebih rendah dari air," ujar Ahok.

PLN melalui Manajer Komunikasi Hukum dan Administrasi PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Koesdianto mengakui adanya pemutusan aliran listrik pada pompa waduk Pluit. Hal tersebut dilakukan karena PLN perlu mengubah pasokan listrik untuk mengisolasi jaringan di gardu-gardu listrik yang terendam banjir. (sur/agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER