Jakarta, CNN Indonesia -- Ada suasana berbeda di halaman Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (17/2) malam tadi. Puluhan ibu-ibu pengajian tampak memadati pelataran gedung lembaga antirasuah itu.
Berbekal Al Quran dan rebana, jemaah pengajian yang datang dari pelosok Ibu Kota berkumpul. Mereka datang untuk mengaji dan berdoa bersama bagi kemaslahatan lembaga antirasuah yang kini dirundung masalah.
Jemaah yang semuanya perempuan berkerudung ini duduk lesehan memadati pelataran Gedung KPK. Duduk beralasakan karpet, tikar hingga koran, mereka melantunkan ayat-ayat suci Al Quran penuh khidmat. Lantunannya menggema ke penjuru ruang di Gedung KPK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantuanan doa dan ayat suci Al Quran itu menggugah salah satu Komisioner KPK Bambang Widjojanto. Di sela kesibukan mengurusi persoalan yang menimpa lembaganya, Bambang turun dari ruangannya untuk menyambut ibu-ibu pengajian tersebut.
Di muka lobi gedung, Bambang berdiri di hadapan puluhan ibu yang menjejali pelataran gedung dengan alas seadanya itu. Bambang mengaku terenyuh mendengar lantunan doa yang mengalun dari mulut para ibu. Doa dan ayat suci yang dikumandangkan saat itu menurutnya seperti pelipur lara dan pengobat luka bagi KPK.
"Malam ini ibu-ibu berkumpul di sini melantunkan ayat-ayat suci Al Quran, saya yakin bukan hanya ratusan, tapi jutaan malaikat bersama kita di sini," ujar Bambang yang disambut tepukan riuh rendah, sebagian bahkan mengumandangkan takbir "Allahu Akbar!"
Bambang yakin Tuhan tidak terlelap. Sebab ketika kaum ibu telah memanjatkan doanya, kata Bambang, tidak akan ada lagi batas-batas yang menyekat kebaikan.
Menurut Bambang, kehadiran para ibu merupakan sejarah yang akan terpatri di KPK. Pasalnya, kondisi kritis yang kini merundung lembaga antirasuah bukan sekadar perkara biasa.
"Tuhan tak akan diam. Mulanya kebenaran suram dan kejahatan berpesta pora merajalela, pada akhirnya kebenaran yang dimenangkan oleh Allah," kata Bambang.
Bambang mengucapkan salam kembali ke ruangannya diiringi irama rebana yang ditabuh. Suara rebana menghentak menjadi alunan nada harmonis menyertai dendang marawis.
(sur)