Jakarta, CNN Indonesia -- Pakar Sosiologi Imam Prasodjo, berharap calon Kapolri yang baru dipilih oleh Presiden Joko Widodo, Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, mampu melakukan reformasi di tubuh lembaga kepolisian. Akademisi Universitas Indonesia itu juga mendesak Kepolisian RI di bawah komando Badrodin menghentikan kriminalisasi terhadap pimpinan dan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Semoga Badrodin Haiti tidak memiliki hambatan apapun (dalam menjalankan tugasnya) dan berani mereformasi kepolisian. Kita juga menghendaki agar proses kriminalisasi yang terus melebar ini dihentikan, dengan seluruh dukungan dari civitas akademika tentunya," ujar Imam Prasodjo di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (18/2).
Selain itu, Imam juga meminta Badrodin menghentikan rekayasa kasus yang menyeret dua pimpinan KPK sebagai tersangka, Bambang Widjajanto dan Abraham Samad. Dia berharap Badrodin berani untuk menghentikan proses penyelidikan jika tidak ada bukti kuat yang menunjukan keterlibatan keduanya dalam dua kasus yang berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rekayasa kasus harus dihentikan dan kalau tidak ada bukti yang kuat harus di SP3-kan. Saya kira itu," ujar Imam.
Sejak Rabu siang, mahasiswa dan dosen dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Pertanian Bogor mendatangi kantor KPK. Mereka menggelar aksi untuk mendukung KPK yang dipandang tengah dilemahkan karena adanya pemberian status tersangka terhadap dua pimpinannya.
"Kami di dalam mendengar pernyataan dari pimpinan KPK, di sini termasuk ada mahasiswa, Iluni (Ikatan Alumni UI), dan kita mendukung KPK untuk memberantas korupsi dan itu akan kita dukung sepenuhnya. Ini awal dari perjuangan kita," ujar Ketua Alumni UI, Candra Motik.
(ags)