Jakarta, CNN Indonesia -- Dua jam setelah menerima ancaman bom lewat short message service (sms) oleh seorang tak dikenal, Rabu (18/2) jelang dini hari, pasukan Buruh Sergap dan satuan Gegana langsung melakukan penyisiran dan penjagaan di rumah pengacara pimpinan KPK.
Nusyahbani Katjasungkana, memanfaatkan perayaan hari Imlek ini sebagai hari bersyukur karena mendapatkan perlindungan dari banyak pihak atas teror yang mengancam dirinya.
"Terima kasih Pak Polisi. Pada hari raya IMLEK ini saya ingin bersyukur kepada Allah SWT atas anugerah dan berkahnya yang saya (dan keluarga) terima selama ini. Terima kasih juga kepada pak Kombes Badrodin Haiti, Kaops Polda Metro Daniel Pasaribu dan AKBP Ahmad Subarkah, Kapolresta Depok dan Kompa Bambang Irianto, Kapolsek Cimanggis atas reaksi yang cepat dengan mengirimkan pasukan buser dan gegana atas ancaman bom di rumah saya," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam akunnya itu, Nursyahbani juga mengakui bahwa dirinya sudah berulangkali mendapatkan ancaman. Tidak hanya melalui SMS, tetapi juga melalui telepon. Sedangkan tadi malam, agaknya menjadi malam puncak di mana kesabaran Nursyahbani habis.
Dia mengaku, pelaporan dilakukannya langsung kepada Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti. "Tadi malam saya tak bisa lagi cuek dan akhirnya melapor kepada BH. Semoga nomor-nomor pengancam bisa terlacak," tulisnya.
Sebelumnya, pengacara publik Lembaga Batuan Hukum (LBH) Jakarta, Alghifari Aqsa dalam konferensi pers menyampaikan, SMS ancaman teror bom yang diterima Nursyahbani itu datang dari nomor +6287864272394. Pesan datang pada Rabu (17/2) malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
(meg)