Jakarta, CNN Indonesia -- Jaksa Agung HM Prasetyo menilai eksekusi mati terpidana narkotik tak kalah penting dari bantuan tsunami Aceh dari Australia.
Menurutnya, bantuan dari Australia memang menyangkut masalah kemanusiaan. Begitupun dengan pemberantasan dan pencegahan narkotika. "Tapi ini (eksekusi mati) juga soal kemanusiaan, banyak korban narkotika," ujarnya di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (20/2).
Karena itu, menurutnya, walau Australia telah membantu Indonesia saat bencana tsunami 2004, eksekusi mati tetap harus dijalankan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mestinya (eksekusi mati) tidak perlu dipermasalahkan," ujarnya menegaskan.
Saat ini, pemerintah sedang mempersiapkan eksekusi terhadap sejumlah warga negara asing terpidana mati. Di antaranya, ada dua warga negara Australia yang menunggu dieksekusi, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Chan dan Sukumaran adalah dua dari sembilan anggota kelompok penyelundup narkoba yang beroperasi di Bali. Tujuh orang lainnya dihukum berat, namun lolos dari hukuman mati.
Sebelumnya, Abbott mengeluarkan komentar yang menyatakan bahwa Indonesia berutang pada Australia, dan mengancam bahwa eksekusi mati akan berdampak pada hubungan diplomatik kedua negara.
Abbott mendesak Indonesia untuk mengingat kerusakan akibat bencana tsunami tahun 2004, yang menewaskan ratusan ribu orang di provinsi Aceh. Kala itu, Australia memberikan bantuan sebanyak $1 miliar AUD, kepada Indonesia.
Pernyataan Abbott tersebut ditanggapi oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, bahwa ancaman bukan jalan komunikasi yang baik.
"Ancaman bukan bahasa politik," ucap Arrmanatha yang akrab disapa Tata, setelah menggelar jumpa pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (18/2).
Namun, pernyataan ini sudah diklarifikasi oleh Abbott. Dia menjelaskan bahwa komentar yang dia lontarkan sebelumnya tidak dimaksudkan sebagai ancaman, melainkan sebagai pengingat persahabatan antar kedua negara.
"Saya hanya menunjukkan kedalaman persahabatan antara Australia dan Indonesia dan fakta bahwa Australia berada di sisi Indonesia ketika Indonesia dilanda kesulitan," kata Abbott mengklarifikasi pernyataannya di depan para wartawan di Tasmania, Australia, dikutip dari Reuters, Rabu (18/2).