Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencalonkan Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menjadi Kapolri, menggantikan calon sebelumnya, Komisaris Jenderal Budi Gunawan.
Berhembus kabar bahwa Jokowi akan menunjuk Budi sebagai Wakapolri, mendampingi Badrodin. Menanggapi hal itu, Badrodin mengaku belum memikirkannya.
"Saya belum memikirkan itu. Kita baru ingin menyelesaikan proses-proses antara Polri dan KPK. Kalau itu kan menunggu nanti kalau sudah ada jabatan kosong. Sekarang kan jabatannya masih penuh," ujar dia di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (20/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal kabar posisi khusus yang akan diberikan kepada Budi, Badrodin mengaku tidak tahu. "Saya belum tahu. Darimana itu?" kata dia. Menurut Badrodin, nasib Budi tergantung hasil rekomendasi Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi (Wanjakti).
"Ya nanti kan kalau misalnya Pak Budi Gunawan itu kan salah satu bintang tiga yang terlama di jabatannya. Kemungkinan mutasi ya, tergantung hasil Wanjakti, bukan keputusan saya. Bintang tiga kan Wanjakti," ujar dia.
Presiden sendiri mengatakan ingin Budi tetap memberikan kontribusi terbaiknya di Korps Bhayangkara. "Kontribusi yang bisa dilakukan dengan posisi dan jabatan apapun yang nanti diamanatkan kepadanya,” kata Presiden, Rabu (18/2) di Istana Negara.
Kuasa hukum Budi Gunawan Fredrich Yunadi mengatakan, posisi strategis yang akan diberikan Budi Gunawan setelah batal jadi Kapolri adalah Wakapolri. "Infonya akan jadi Wakapolri," kata Fredrich kepada CNN Indonesia.
Sementara itu Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto mengatakan, ada mekanisme internal di Mabes Polri untuk pemilihan Wakapolri.
"Kami tidak pernah kekosongan pembagian tugas, itu sudah diatur sesuai peraturan Kapolri," kata Agus.
(pit/pit)