Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang dipimpin Megawati Soekarnoputri marah besar ketika Presiden Joko Widodo membatalkan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri.
"PDIP marah ketika Presiden mengganti calon Kapolri. Tapi sampai sekarang kita tidak tahu marahnya itu seperti apa," ujar Bambang saat menggelar diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Ahad (21/2).
Bambang meyakini, partai banteng bermoncong putih itu, masih merumuskan manuver politik meski Budi Gunawan sudah mendapat jatah sebagai calon Wakapolri, sebagai tandem Komisaris Jenderal Badrodin Haiti di pucuk pimpinan Korps Bhayangkara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski Jokowi telah menetapkan calon tunggal Kapolri baru, Bambang memastikan segala kemungkinan masih bisa terjadi di Parelemen. Alasannya, parlemen memiliki kuasa memutuskan lolos atau tidaknya pencalonan. Sedangkan, DPR punya jeda 20 hari di luar hari kerja untuk menindaklanjuti calon Kapolri pilihan Presiden.
"Jadi bisa dipastikan selama tiga pekan ke depan kepolsian tidak punya Kapolri definitif. Selama itu pula perkembangan politik bisa berubah," ujar Bambang.