Bersihkan Polri dari Korupsi, Badrodin Siap Gandeng KPK

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Minggu, 22 Feb 2015 18:39 WIB
"Kami senang ada masukan dari perguruan tinggi dan KPK terkait sistem apa yang harus dibangun untuk memperkecil korupsi," kata Badrodin
Mantan Kapolri Jenderal Sutarman (kiri) dan Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti (kanan) melakukan salam komando usai mengikuti upacara Penyerahan Tugas Wewenang dan Tanggung Jawab Kapolri Kepada Wakapolri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 21 Januari 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menyatakan akan membersihkan Polri dari korupsi saat terpilih nanti. Ia berharap ada masukan dari pihak luar terutama Komisi Pemberantasan Korupsi.

Pembersihan internal Polri dari perilaku korupsi ini bakal jadi salah satu visi Badrodin saat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di DPR nanti.

"Kami minta bantuan, kami melakukan pencegahan, makanya kami senang ada masukan dari perguruan tinggi, KPK, terkait sistem apa yang harus dibangun untuk memperkecil korupsi," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (22/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembersihan internal Polri menurutnya hanya salah satu visi yang akan disajikan. Selain itu, dia juga menyatakan telah menyiapkan program-program yang akan jadi prioritas ke depannya.

"Kami persiapkan baik operasional maupun di bidang pembinaan. Itu yang harus disiapkan," ujarnya.

Badrodin resmi diusulkan Presiden Joko Widodo sebagai calon Kapolri. Namanya sudah masuk ke DPR dan tinggal menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebagai bagian dari pencalonan Kapolri.

Badrodin saat ini menjabat sebagai Wakapolri. Selain itu sepeninggal Jenderal Sutarman, Badrodin ditunjuk Jokowi sebagai pelaksana harian tugas, fungsi dan wewenang Kapolri.

Sebelum menunjuk Badrodin, Jokowi sempat memilih Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri.

DPR sebenarnya sudah memutuskan menerima Budi Gunawan sebagai Kapolri. Namun, karena masalah hukum yang menjeratnya, Jokowi memutuskan untuk menunjuk Badrodin.

Jokowi sempat menyatakan hanya akan menunda pelantikan Budi Gunawan sampai dia selesai menjalani sidang Praperadilan.

Sidang praperadilan pun sudah diselesaikan dan status tersangka Budi dicabut. Namun, Jokowi justru tidak menepati apa yang dikatakannya dan menunjuk Badrodin sebagai pengganti. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER