Masalah Koordinasi Jadi Penyebab Penundaan Eksekusi Mati

Abraham Utama | CNN Indonesia
Senin, 23 Feb 2015 14:14 WIB
Jaksa Agung HM Prasetyo menyanggah adanya campur tangan pemerintah Australia dalam pelaksanaan hukuman mati.
Jaksa Agung HM. Prasetyo (tengah) ketika memberikan keterangan kepada wartawan terkait eksekusi enam terpidana mati di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Minggu (18/1). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Jakarta, CNN Indonesia -- Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan eksekusi terpidana mati tidak dapat segera dilakukan karena terhambat persoalan fasilitas dan koordinasi di antara institusi penegak hukum. Pernyataan ini dilontarkan Prasetyo untuk menyanggah adanya campur tangan pemerintah Australia dalam pelaksanaan hukuman mati ini.

"Kan kami pertimbangkan bagaimana koordinasinya, sudah selesai belum. Kesiapan tempatnya sudah selesai belum. Fasilitas Nusakambangan sudah selesai belum. Semuanya harus kami persiapkan dengan baik," ujar Prasetyo di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (23/2).

Prasetyo menegaskan, kecaman yang diberikan pemerintah Australia belakangan ini tidak berkaitan dengan penetapan tanggal pelaksanaan eksekusi. "Kalaupun ada yang menekan, kami jalan terus. Tidak masalah itu," ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun menuturkan, para terpidana mati yang akan dieksekusi tidak seluruhnya berada di Lapas Nusakambangan. Beberapa dari mereka saat ini mendekam di lapas yang berada di Yogyakarta dan Madiun.

Saat dikonfirmasi waktu pelaksanaan hukuman mati terhadap para terpidana kasus narkoba tersebut, bekas politisi Partai NasDem ini belum bisa memberikan kepastian. "Ya kita lihat nanti. Kalau Maret ini selesai, akan kami laksanakan," katanya.

Pemerintah Indonesia melalui Menlu Retno Lestari Priansari Marsudi sebelumnya menyatakan rencana eksekusi mati dua warga Australia yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran terkait penyelundupkan narkotika merupakan murni upaya penegakkan hukum dan tak terkait dengan urusan lain dari negara yang bersangkutan.
  (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER