Jakarta, CNN Indonesia -- Komunikasi antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta belum juga membaik hingga saat ini. Peran Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk memperbaiki pola komunikasi antara Gubernur dengan DPRD pun belum terlihat hingga saat ini.
Wakil Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan di DPRD DKI Jakarta, Syamsuddin, mengatakan dirinya belum melihat adanya upaya yang dilakukan Djarot untuk mencairkan ketegangan antara Ahok dan DPRD DKI Jakarta yang kerap terjadi selama ini.
"Saya belum melihat ada usaha itu (perbaikan komunikasi). Belum ada sejauh ini," ujar Syamsuddin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (26/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Djarot sempat mengutarakan janjinya untuk memperbaiki pola komunikasi dan hubungan antara Pemerintah dengan DPRD DKI Jakarta yang kerap buruk selama ini. Djarot mengatakan bahwa lembaga eksekutif dan legislatif harus menjadi mitra untuk pembangunan DKI Jakarta pada Desember 2014 lalu.
Pada Senin (23/2) lalu Djarot telah mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengantisipasi usulan penggunaan hak angket DPRD DKI Jakarta terhadap Ahok, mitranya di Pemerintahan DKI Jakarta. “Saya tidak mengantisipasi hak angket. Biar saja berjalan. APBD sudah selesai, tinggal persetujuan Kemendagri,” kata Djarot, Senin (23/2) lalu.
Seluruh fraksi partai politik di DPRD DKI Jakarta yang berjumlah 10 menyetujui secara bulat usul penggunaan hak angket terhadap Gubernur dalam rapat paripurna Kamis (26/2) tadi. Dengan disetujuinya hak angket tersebut, maka tidak lama lagi Ahok akan segera dipanggil oleh DPRD DKI Jakarta untuk dimintai penjelasan tentang pengajuan APBD DKI Jakarta 2015 yang dianggap bermasalah.
(obs)