Jakarta, CNN Indonesia -- Inspektur Pengawasan Umum Polri Komisaris Jenderal Dwi Priyatno telah mengunjungi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindaklanjuti tindakan teror terhadap penyidik lembaga antikorupsi. "Pak Irwasum yang datang ke sana (KPK), karena mereka akan menunjukkan (hal terkait teror) di sana," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Ronny Sompie di Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/2).
Ronny mengaku tidak mengetahui detil soal kunjungan ini. Begitu pula hasil dan rencana tindak lanjut setelahnya.
Diberitakan sebelumnya, Dwi memang menyambangi kantor KPK Jumat lalu. Pada saat itu dia mengaku hanya melakukan koordinasi tanpa merinci kegiatannya lebih jauh.
Kedatangannya dilakukan pada malam hari dan tidak banyak tersorot awak media. Dia juga masuk menggunakan pintu samping yang biasa digunakan untuk tamu khusus, bukan lobby depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu teror ini berawal dari Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Menurutnya, telah terjadi ancaman pembunuhan terhadap personil institusinya.
"Stadium ancaman sangat eskalatif karena menyangkut nyawa. Ancaman serius itu bukan hanya menimpa staf dan karyawan, tapi sudah melebar ke keluarga," kata Bambang (11/2).
Hubungan antara KPK dan Polri belakangan memanas. Kini semua pimpinan lembaga antikorupsi dilaporkan ke Bareskrim Polri.
Semua pelaporan terjadi setelah Komisaris Jenderal Budi Gunawan ditetapkan KPK sebagai tersangka. Budi Gunawan adalah calon tunggal Kapolri yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo.
Dia diduga menerima hadiah atau janji selama menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier Deputi Sumber Daya Manusia Polri periode 2003-2006 dan jabatan lainnya di kepolisian.
(sip)