Jakarta, CNN Indonesia -- Enam hari berlalu sejak ledakan berskala kecil terjadi di pusat perbelanjaan ITC Depok tapi belum ada informasi lebih lanjut mengenai siapa pelaku yang menaruh rangkaian bom tersebut. Berbagai spekulasipun lantas muncul terkait dengan kandungan zat kimia yang terdapat di rangkaian bom tersebut. Bom lantas diduga mengeluarkan gas klorin.
Namun nyatanya penggunaan bom jenis seperti ini baru terjadi pertama kali di Indonesia. Menurut pengamat terorisme Al Chaidar, yang berbahaya dari bom gas klorin adalah gasnya yang bisa sangat beracun.
"Zat klorin itu tak lazim digunakan oleh teroris," ujar Chaidar saat dihubungi via pesan singkat oleh CNN Indonesia, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chaidar menambahkan ketidaklaziman tersebut diakibatkan daya ledak yang ditimbulkan oleh zat klorin tidak sebesar zat-zat kimia lainnya. Sifat Klorin, kata Chaidar, hanya untuk membakar saja bukan menjadi bahan utama ledakan.
Selain itu, diapun melihat jika oknum yang melakukan ancaman bom di ITC tidak serius dalam membuat bom, bahkan terkesan amatiran. Menurutnya para pelaku yang hingga kini belum ada kejelasannya pun baru belajar dalam membuat sebuah bom.
"Mungkin mereka baru belajar jadi begitu hasilnya," katanya.
Meski mengatakan penggunaan zat klorin tak lazim dan daya ledaknya kecil, Al mengatakan kemungkinan maksud para pelaku memang untuk meracuni dengan menggunakan gas klorin tersebut dan menurutnya itulah yang berbahaya dari bom jenis gas klorin.
"Pelaku itu mau setelah bom meledak bahan kimia di dalam bom tersebut bercampur dan menghasilkan asap klorin," katanya. Namun sekali lagi dia menegaskan aksi yang para pelaku lakukan di ITC Depok merupakan aksi yang sangat amatir.
Sebelumnya ledakan skala kecil terjadi di ITC Depok pada Senin (23/2) sekitar pukul 18.00 WIB. Ledakan tersebut diduga berasal dari sebuah benda mencurigakan yang terletak di sebuah kamar mandi di lantai dua. Lokasi itu bahkan berada tak jauh dari tempat bermain anak-anak di pusat perbelanjaan.
Menurut salah satu sumber CNN Indonesia yang tak mau disebut namanya, ledakan tersebut menghasilkan asap dan sempat membuat anggota tim gegana yang melakukan pengamanan mengalami reaksi gatal-gatal.
Saat dikonfirmasi soal kebenaran bom gas klorin, Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti tak membenarkan tapi juga tak menyangkal. Dia hanya mengatakan bisa saja modusnya mengarah ke sana. "Bisa saja modusnya seperti itu kalau tidak segera ditanggulangi," katanya.
Dia juga menyatakan, modus semacam ini sebenarnya bukan modus baru. Namun, dia tidak menjelaskan lebih jauh kapan tepatnya kejadian itu terjadi. Namun dia mengatakan Polri sudah siap jika dihadapkan dengan rangkaian bom gas seperti itu.
"Itu sudah diantisipasi. Kami siapkan tim untuk menjinakkan bom semacam itu," ujar calon tunggal Kapolri tersebut.
(utd/sip)