ICW: Pelimpahan Kasus BG Mencederai Dukungan Publik

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 03 Mar 2015 05:44 WIB
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi mengumumkan pelimpahan kasus yang menjerat Komisaris Jenderal Budi Gunawan hari ini, Senin (2/3).
Menurut ICW, keputusan pelimpahan kasus BG ke Kejaksaan Agung bakal menurunkan kepercayaan publik terhadap KPK. (CNNIndonesia/Gilang Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai sikap menyerah dan kompromi Komisi Pemberantasan Korupsi (KP) terhadap kasus Komjen Pol Budi Gunawan merupakan bumerang yang merugikan lembaga antirasuah. Keputusan tersebut dinilainya bakal menurunkan kepercayaan publik terhadap KPK.

Menurut Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW Emerson Yuntho, dampak dari pelimpahan kasus Budi Gunawan akan berpengaruh pada penilaian publik yang selama ini menganggap KPK sebagai lembaga paling disegani dalam pemberantasan korupsi.

"KPK jelas telah menyia-nyiakan dukungan publik selama ini. KPK yang lemah adalah dambaan semua koruptor," ujar Eson - begitu dia biasa disapa - di Gedung KPK, Senin (2/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi mengumumkan pelimpahan kasus yang menjerat Komisaris Jenderal Budi Gunawan ke Kejaksaan Agung hari ini, Senin (2/3).

Eson mengatakan, sejak upaya kriminalisasi dan ancaman ditebar terhadap jajaran komisioner dan pegawai KPK, publik tak henti-hentinya memberikan dukungan lewat berbagai cara agar KPK tidak surut mengusut tuntas perkara yang melibatkan Budi Gunawan.

"Namun belum genap dua pekan sejak pelantikan Plt pimpinan, KPK justru mengambil langkah kontroversial yang sangat mengecewakan," ujar Eson.

Eson khawatir pelimpahan kasus korupsi Budi akan ditiru oleh para pelaku korupsi lainnya. Hal itu terbukti dari upaya sejumlah tersangka yang mengikuti jejak Budi Gunawan dalam menempuh jalur praperadilan.

"Bukan tidak mungkin mereka juga akan berlomba meminta agar kasusnya dilimpahkan ke Kejaksaan atau Kepolisian," ujar Eson. (den/agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER