Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Nasional Demokrat mengaku solid untuk mencabut hak angket terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok). Ketua DPP Partai Nasdem Akbar Faisal mengatakan, keputusan untuk menarik hak angket Fraksi Nasdem di DPRD DKI Jakarta adalah sikap resmi partai. Tidak ada satu pun anggota fraksi yang membangkang atas sikap tersebut.
"Itu adalah sikap resmi partai. Jadi tidak ada itu yang menolak untuk menarik. Semuanya sepakat," katanya saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (3/3).
Sebelum sepakat untuk menarik hak angket, Akbar mengaku Ahok memberikan penjelasan apa yang sebenarnya terjadi terkait kisruh antara DPRD DKI dengan dirinya soal APBD 2015. Penjelasan itu dilakukan beberapa hari yang lalu di hadapan para petinggi salah satu partai pecahan Partai Golkar ini.
"Ya setelah mendapatkan penjelasan dari Ahok, ya kami memutuskan untuk menarik hak angket. Ahok juga telepon saya menjelaskan soal ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Wakil Panitia Angket DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua, mengatakan kepada media tak bakal mencabut dukungan atas hak angket tersebut. Inggard beralasan, keputusan mendukung hak angket adalah murni kapasitasnya sebagai anggota DPRD.
“Saya selaku anggota Dewan yang kebetulan dari Partai NasDem. Saya dipilih rakyat. Jadi kepentingan masyarakat melekat pada saya. Saya kecewa ketika APBD tidak berjalan sebagaimana mestinya,” kata Inggard di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (2/3).
Inggard yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Panitia Angket, menyatakan tujuan utama diusulkannya hak angket ialah untuk membuktikan siapa pihak yang salah. Ia bahkan siap menerima sanksi partai atas sikapnya tersebut. “Sepanjang untuk berbicara kebenaran, saya siap menerima sanksi apapun," kata dia.
(sip)