Jaksa Agung Pastikan Kesiapan Regu Tembak Terpidana Mati

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 04 Mar 2015 11:17 WIB
Segala persiapan di lapangan terus dilakukan menjelang eksekusi terpidana mati. Salah satu yang menjadi perhatian khusus yaitu kesiapan regu tembak.
Jaksa Agung HM Prasetyo (dua dari kiri) saat memberikan pemaparan dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/1). Rapat tersebut membahas penjelasan pelaksanaan eksekusi mati, permasalahan di lapangan maupun permasalahan terkait legislasi. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta, CNN Indonesia -- Segala persiapan di lapangan terus dilakukan menjelang eksekusi terpidana mati kasus narkoba. Salah satu yang menjadi perhatian khusus dalam persiapan ini yaitu kesiapan regu tembak.

Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan saat ini persiapan yang masih harus dilakukan yaitu kesiapan regu tembak, termasuk lokasi tempat eksekusinya. “Koordinasi dengan pihak-pihak terkait, kesiapan mereka (regu tembak),” ujar Prasetyo kepada wartawan di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/3).

Prasetyo menyebutkan setiap satu terpidana mati ada satu regu tembak yang terdiri dari 13 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai jumlah terpindana mati yang akan dieksekusi pada tahap kedua ini belum dapat dipastikan. Prasetyo sejauh ini tidak menyebutkan apakah berjumlah 10 terpidana. “Nanti kami evaluasi lagi,” ucapnya. “Bukan berarti kita ragu atau takut tapi ini karena masalah nyawa,” lanjut dia.

Menurut Prasetyo, yang jelas persiapan regu tembak saat ini benar-benar sedang disiapkan. “Kita kan harus siap regu tembak karena akan dilaksanakan regu tembak. Tidak harus saling tunggu giliran. Semuanya kan harus dilatih,” tutur dia.

Prasetyo juga belum bisa memastikan kapan hari pelaksanaan eksekusi. “Apa regu tembak dan lapangan sudah siap. Apa sudah terkumpul di lapangan,” ujarnya.

Mengenai soal adanya terpidana yang disebut sakit jiwa, Prasetyo mengatakan, pihaknya  
saat ini juga sedang melakukan observasi lagi. “Karena yang minta pemeriksaan psikiater dan meminta yang bersangkutan diperiksa adalah pengacaranya. Saya akan berusaha cari second opinion,” katanya. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER