Regu Tembak dari Polda Jateng Siap Eksekusi Terpidana Mati

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 04 Mar 2015 13:16 WIB
Komjen Badrodin Haiti mengatakan, total personel Polri yang siaga untuk eksekusi dan pengamanan selama proses eksekusi berjumlah 250 orang.
Polisi mengawal petugas kejaksaan saat proses pemindahan dua warga Australia terpidana mati, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan di Lapas Kerobokan, Denpasar, Rabu (4/3). (Antara Foto/Nyoman Budhiana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Republik Indonesia telah menyiagakan 10 regu tembak dari Polda Jawa Tengah (Jateng) untuk mengeksekusi 10 terpidana mati di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan. Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, total personel Polri yang siaga untuk eksekusi dan pengamanan selama proses eksekusi berjumlah 250 orang.

"Sudah siap dari Polda Jateng. Jumlah sesuai ketentuan untuk eksekusi dan pengamanan," kata Badordin di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/3).

Badrodin menjelaskan, jumlah terpidana mati yang akan dieksekusi pada tahap kedua ini sebanyak 10 orang. Setiap terpidana mati akan menghadapi 12-13 anggota regu tembak. Badrodin memastikan tinggal menunggu arahan lanjutan dari Kejaksaan Agung sebagai eksekutor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaksanaan rencana eksekusi diduga akan segera dilakukan menyusul pemindahan dan serah terima terpidana mati dari lembaga pemasyarakatan (LP) sebelumnya ke lokasi eksekusi di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, hari ini. Jaksa Agung HM Prasetyo memastikan, eksekusi akan dilakukan setelah menunggu persiapan lapangan.

Eksekusi tahap kedua ini memang agak berbeda dibanding eksekusi pertama pada 18 Januari lalu. Kali ini, pengamanan lebih ketat bahkan dibantu TNI setelah intelijen menemukan ada dugaan menggagalkan eksekusi.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI M. Fuad Basya mengungkapkan pengamanan yang dilakukan oleh TNI berdasarkan dari laporan intelijen mereka. "Laporan intelijen kami menyebutkan, ada potensi yang besar penggagalan," katanya saat dihubungi CNN Indonesia.

Rencana eksekusi terhadap 10 terpidana mati telah menimbulkan reaksi di tanah air maupun sejumlah negara yang warganya akan ditembak mati. Dampak pelaksanaan eksekusi tak hanya dirasakan dari sisi pengamanan di sekitar lokasi pelaksanaan eksekusi.

Jelang eksekusi duo Bali Nine, halaman depan Gedung Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney, Australia, dilempari sejumlah balon berisi cairan pada Senin (2/3) sekitar pukul 22.00 waktu setempat. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER