Jakarta, CNN Indonesia -- Proses pemindahan dan serah terima duo terpidana mati "Bali Nine" Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kerobokan, Bali, ke Nusakambangan telah berlangsung, Rabu pagi (4/3). Keduanya kini mendekam di pulau tersebut untuk diisolasi.
"Iya informasi yang diterima (Andrew Chan dan Myuran Sukumaran diisolasi di LP Besi)," ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan Handoyo Sudrajat ketika dihubungi CNN Indonesia, di Jakarta, Rabu (4/3). Selain mereka, terpidana mati lainnya juga akan diisolasi di LP yang sama.
LP Besi dinilai memungkinkan dari sisi kemanaan dan kapasitas ruang. Berdasarkan data Sistem Datavese Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, dari tujuh LP di Nusakambangan, enam di antaranya belum melebihi kapasitas. LP Besi salah satunya. LP tersebut dihuni oleh 183 narapidana dengan kapasitas 215 orang.
Hingga saat ini, Kejaksaan Agung belum merilis secara resmi 10 terpidana mati yang akan dieksekusi dalam waktu dekat. Namun Jaksa Agung HM Prasetyo sebelumnya mengungkapkan 11 nama terpidana yang bakal segera menghadapi regu tembak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Chan dan Myuran, terpidana lainnya yakni warga Filipina Mary Jane Fiesta Veloso; warga Perancis Serge Areski Atlaoui; warga asal Ghana, Martin Anderson; warga Nigeria Raheem Agbaje Salami; Rodrigo Gularte asal Brasil; dan warga negara Indonesia Zainal Abidin.
Sebelumnya, lima terpidana mati pada Gelombang I juga diisolasi di LP Besi sebelum ditembak oleh eksekutor, Minggu dini hari, 18 Januari 2015. Kelimanya yakni warga negara Belanda Ang Kiem Soei, warga Malawi Namaona Denis, warga Brazil Marco Archer Cardoso Moreira, warga Nigeria Daniel Enemuo, dan satu-satunya orang warga negara Indonesia, Rani Andriani, seorang wanita asal Cianjur.
Seperti diberitakan sebelumnya, lokasi eksekusi menurut sumber CNN Indonesia yaitu di Lapangan Tembak Limus Buntu. Limus Buntu adalah sebuah lapangan berbentuk segi empat, dengan dinding bata tua yang tingginya hanya berkisar satu meter. Lokasinya tepat di pinggir satu-satunya jalan raya di Nusakambangan.
(sip)