Badan Intelijen Negara Dalami Ancaman Penggagalan Eksekusi

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 04 Mar 2015 13:53 WIB
Dugaan potensi penggagalan eksekusi Duo Bali Nine tampaknya diantisipasi serius oleh negara. Badan Intelijen Negara dalami ancaman penggagalan eksekusi.
Sejumlah personel TNI AL bersiaga dengan persenjataan mereka di Kapal Angkatan laut (KAL) Serayu di sekitar Dermaga Sleko, Cilacap, Jateng, Selasa (24/2). (ANTARA/Idhad Zakaria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dugaan potensi penggagalan eksekusi Duo Bali Nine tampaknya diantisipasi serius oleh negara. Tidak hanya intelijen TNI yang mengendus itu, Badan Intelijen Negara (BIN) juga menerima indikasi serupa. Bahkan kini tengah dipelajari.

"Kami saat ini terus melakukan pendalaman atas itu," kata Kepala BIN Letjen TNI (Purn) Marciano Norman di Istana Negara, Rabu (4/3).

Pendalaman itu penting dilakukan, kata Marciano, Sebab pada prinsipnya lebih baik melakukan pencegahan dan selalu bersiap atas kemungkinan terburuk. Langkah pencegahan itu dimulai dengan melakukan tilik sandi yang benar.

Antisipasi ini, tidak hanya menjadi tanggung jawab BIN. "Antisipasi dilakukan oleh kepolisian maupun TNI. Semua pihak, termasuk kami memberikan informasi apabila ada indikasi ke arah itu (penggagalan eksekusi)," ujar Marciano.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marciano menegaskan, dalam soal eksekusi yang menarik perhatian banyak pihak, termasuk dunia internasional, langkah-langkah pencegahan dan antisipasi akan terus dilakukan. Akan lebih baik jika bersiap, tidak terdadak-dadak oleh hal-hal yang seharusnya bisa dideteksi sedari awal.

"Kalau ada peningkatan kesiapan dari Polri, TNI dan komunitas intelijen, itu hal yang biasa," tukasnya.

Sebelumnya TNI mengendus adanya potensi upaya penggagalan eksekusi itu.
Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya mengungkapkan pengamanan yang dilakukan oleh TNI berdasarkan dari laporan intelijen mereka.

"Laporan intelijen kami menyebutkan, ada potensi yang besar penggagalan eksekusi Bali Nine," katanya saat dihubungi CNN Indonesia.

Fuad menolak menyebutkan dari mana ancaman penggagalan eksekusi Bali Nine tersebut, apakah dari dalam negeri atau pun dari luar negeri. Dia menilai, di era proxy war ini, semuanya saling terhubung dan mempengaruhi. Dalam negeri akan dipengaruhi dan berkaitan dengan kondisi luar negeri pun sebaliknya.

"Pengamanan kita lakukan, agar pihak yang hendak menggagalkan eksekusi tahu kalau mereka punya rencana itu dan kita siap dengan segala kemungkinan," tegasnya. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER