Jakarta, CNN Indonesia -- Kejaksaan Agung menyatakan pelaksanaan eksekusi mati akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Seluruh aparat keamanan, pemerintah, maupun pihak intelijen bakal mengkondisikan sterilisasi seputar area Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, untuk memastikan eksekusi berjalan aman dan lancar.
Sterilisasi tersebut merupakan salah satu pembahasan utama dalam rapat koordinasi di Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), kemarin.
"Kawasan Nusakambangan harus steril. Kami diminta ikut mendukung upaya sterilisasi area di Nusakambangan maupun di sekitarnya. Terkait eksekusi juga," ujar Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji saat berbincang dengan CNN Indonesia.
Tatto menjelaskan, kawasan Nusakambangan sudah seharusnya menjadi kawasan khusus untuk lembaga pemasyarakatan (LP) dan pembinaan. Untuk itu, aktivitas lain seperti ilegal logging dan penambangan, seharusnya tidak boleh ada lagi di kawasan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sampai sekarang masih ada aktivitas selain pembinaan dan LP, maka banyak sekali orang yang lalu lalang. Ada 27 pintu masuk yang tidak dijaga, jalan tikus, sehingga tentu tidak steril," kata Tatto.
Aktivitas di luar pembinaan dan LP tersebut, lanjut Tatto, akan berdampak terhadap kelancaran dan keamanan pelaksanaan eksekusi. Dalam rapat koordinasi juga dibahas soal kemungkinan kawasan itu dijadikan tempat latihan aksi terorisme.
"Rapat juga membahas antisipasi agar kekhawatiran ancaman keamanan tidak terjadi. Biar tertib semuanya," tutur Tatto.
Selain Bupati Cilacap dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, hadir dalam pembahasan pengamanan kawasan Nusakambangan di Kantor Kemkumham, Kamis lalu, yaitu Panglima TNI Jenderal Moeldoko; Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti; Kepala BIN Marciano Norman; Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan; Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo; Bupati Ciamis Iing Syam Arifin; dan Pejabat Bupati Pangandaran Endjang Naffandy.
(sip)