Polisi Amankan Tiga Pelaku Kericuhan Rapat Konsultasi Golkar

Suriyanto | CNN Indonesia
Selasa, 10 Mar 2015 23:57 WIB
Salah seorang yang diamankan adalah pelaku penyerangan terhadap Ali Mochtar Ngabalin di ruang Rapat Konsultasi Golkar kubu Ical.
Suasana kericuhan saat Rapat Konsolidasi Golkar kubu Aburizal Bakrie di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (10/3). (CNN Indonesia/Yohannie Linggasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi mengamankan tiga orang pelaku yang diduga menjadi penyebab kericuhan dalam Rapat Konsultasi Partai Golkar di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (10/3) malam.

Salah satu pelaku yang diamankan adalah orang yang menyerang politikus Golkar Ali Mochtar Ngabalin. Dilansir dari Detik.com, Kepala Unit Sabhara Polsek Tanah Abang, Komisaris Slamet mengatakan, dua orang lain yang diamankan adalah rekan pelaku tersebut.

"Kami amankan tiga orang pelaku, yang satu penyerang di dalam tadi dan dua orang lagi temannya yang menunggu di bawah," kata Slamet di Hotel Grand Sahid.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketigasnya kini diamankan ke Polsek Tanah Abang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Ngabalin diserang saat Aburizal Bakrie memberikan pidato di hadapan 486 pengurus DPD Golkar. Pria tersebut sontak dipukuli dan diteriaki penyusup oleh beberapa kader Golkar yang emosi.

Peristiwa itu membuat suasana rapat gaduh, hingga akhirnya pria bertato itu digiring keluar oleh polisi.

Dalam pemeriksaan yang dilakukan terhadap pria bertato tersebut, petugas menemukan sebuah pisau kecil.

Menurut beberapa saksi mata, pria tersebut membawa tongkat besi yang bisa dipanjangkan.

Pria itu kemudian mengarahkan tongkat itu ke politikus Golkar Ali Mochtar Ngabalin yang sedang berdiri di belakang. Sontak, para kader Golkar kemudian mengejar pria itu dan beberapa orang mencoba memukulinya.

Tak berapa lama, pria itu kemudian diamankan oleh petugas keamanan. "Itu anak buah Yorrys!" ujar para politikus Golkar menuding. Karena peristiwa itu, pidato Ical pun terpotong beberapa saat. Beberapa orang meneriakkan orang itu sebagai penyusup.

Ngabalin mengatakan pria tersebut hampir memukul kepalanya. "Sempat terkena ujung tongkatnya sedikit. Untung saya pakai sorban," katanya.

Ngabalin mengklaim pria tersebut merupakan anak buah Yorrys Raweyai meski mengaku belum pernah melihat pria itu sebelumnya.

"Sebelumnya saya melakukan dialog di salah satu stasiun televisi. Mungkin karena ucapan saya terlalu 'keras' saat dialog tentang putusan Menkumham, sehingga dia mengirimkan anak buahnya," katanya.

Ngabalin mengatakan akan mempertimbangkan melapor ke kepolisian. "Kalau perlu nanti saya lakukan visum. Namun sebagai kader Golkar, saya akan maafkan (Yorrys)," katanya.

Saat ini, konsolidasi berlanjut. Namun, pertemuan yang semula berjalan terbuka diubah menjadi tertutup. Sekitar belasan polisi berjaga di depan ruangan konsolidasi. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER