Jakarta, CNN Indonesia -- Proses rekrutmen organisasi teroris internasional
Iraq and Syria Islamic State (ISIS) belum ada yang dilakukan secara terbuka untuk warga negara Indonesia sampai saat ini. Namun, pihak kepolisian telah memastikan ada aliran dana dari seorang WNI yang tergabung dalam ISIS terhadap proses rekruitment secara tertutup.
Walaupun sudah memastikan adanya aliran dana dari WNI di ISIS dalam proses rekruitmen, namun pihak kepolisian mengatakan belum dapat menangkapnya sampai saat ini.
"Sampai saat ini belum ada rekrutment yang terbuka. Ada beberapa yang bisa kita deteksi dan ada yang dibiayai oleh satu orang WNI di ISIS. Sampai sekarang orangnya belum kita tangkap," ujar Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk melakukan langkah memerangi ISIS, pihak kepolisian akan segera menggelar rapat khusus bersama Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan. Badrodin mengatakan, akan ada perlakuan khusus secara teknis untuk menangani WNI di luar negeri yang diduga menjadi, atau calon anggota ISIS.
"Kami akan koordinasikan langkah kedepan dan akan dirapatkan di Kemenkopolhukam. Ada beberapa perlakuan khusus secara teknis bagi warga negara kita yang keluar negeri khususnya bagi mereka yang terkait ISIS," ujar Badrodin.
Diberitakan CNN Indonesia sebelunya, pemerintah Turki menahan 16 warga Indonesia yang terdiri tiga keluarga yang mencoba untuk menyeberang ke Suriah pada Rabu (11/3) lalu. Ke-16 WNI itu ditahan oleh otoritas keamanan Turki karena diduga hendak bergabung dengan ISIS di Suriah nantinya melalui jalur perbatasan Turki-Suriah.
(pit)