Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) memastikan akan membatalkan keikutsertaannya di pameran dirgantara Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) 2015 pada 17-21 Maret 2015 mendatang. Keputusan tersebut diambil menyusul terjadinya tabrakan antara dua dari delapan pesawat KT-1B Wong Bee yang digunakan oleh The Jupiters, tim aerobatik TNI AU saat gladi resik acara tersebut pukul 13.00 waktu setempat.
“Mengenai keikutsertaan sudah kami evaluasi dan diputuskan di setop, karena kami sedang mengalami musibah,” ujar Kepala Dinas Penerangan AU Marsekal Pertama Hadi Tjahyanto ketika dihubungi CNN Indonesia, Minggu (15/3).
Menurut Hadi, TNI AU dipastikan mengalami kerugian atas terjadinya musibah tersebut karena dua pesawat yang bertabrakan sudah dipastikan tidak bisa lagi digunakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dari delapan pesawat yang kami kirim, dua pesawat tabrakan dan tidak bisa lagi digunakan. Kerugiannya berapa sedang kami hitung. Tapi yang paling penting awaknya sehat-sehat semua,” tegasnya.
Rugi US$ 14 Juta
KT-1B Wong Bee yang digunakan tim aerobatik TNI AU merupakan pesawat buatan pabrikan KAI Aerospace Korea Selatan.
Berdasarkan laman resmi pabrikan, diketahui harga satu unit pesawat berkategori turboprop tersebut dibanderol dengan harga US$ 7 juta per unit. Sehingga dengan dua pesawat yang mengalami kecelakaan diperkirakan kerugian yang diderita negara sekitar US$ 14 juta.
Berdasarkan penelusuran CNN Indonesia, TNI AU diketahui membeli KT-1B Wong Bee dari KAI Aerospace pada 2003 dan 2006 lalu masing-masing sebanyak tujuh unit dan 12 unit.
(gen)