BIN: Keberangkatan 16 WNI ke Turki Dilandasi Motif Ekonomi

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 17 Mar 2015 18:00 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman mengungkapkan alasan rombongan WNI yang pergi ke perbatasan Turki merupakan upaya perbaikan ekonomi.
Kepala BIN Marciano Norman menemani Presiden Jokowi di Istana, Jakarta. (CNN Indonesia/Arie Riswandy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengungkapkan, salah satu alasan rombongan WNI yang pergi ke perbatasan Turki dan Suriah merupakan upaya perbaikan ekonomi mereka.

"Memang ada dari mereka yang sudah menjual segalanya di sini untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negara lain," ujar Marciano di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (17/3).

Marciano menjelaskan, ada dua kelompok terpisah yang memiliki paham sama dalam mencapai tujuannya, yakni menggabungkan diri dengan kelompok radikal. "Tetapi, ada juga yang motifnya murni ekonomi dan mereka bekerja di sana. Mereka bekerja jadi PRT untuk kehidupan mereka yang lebih baik," kata dia. (Baca juga BIN: Keberangkatan 16 WNI ke Turki Dilandasi Motif Ekonomi)

Oleh sebab itu, ia membenarkan bahwa terdapat indikasi beberapa orang dari kelompok tersebut untuk bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada yang sudah lepas, tetapi kalau 16 orang ini belum, karena mereka kebanyakan anak-anak," ujar dia.

Belakangan ini berulang kali terjadi WNI berangkat ke Suriah karena diduga terkait dengan ISIS. Setelah keberangkatan WNI lewat Malaysia dan Bandara Soekarno-Hatta berhasil dideteksi akhir tahun 2014, 16 WNI yang hendak menyeberang ke Suriah pada Rabu pekan lalu ditangkap pemerintah Turki.

Sebelumnya, 16 WNI dikabarkan menghilang ketika berkunjung ke Turki dengan menggunakan biro perjalanan resmi Smailing Tour dari Indonesia. Namun menurut pemerintah, kelompok ini berbeda dengan kelompok yang telah ditahan otoritas Turki. (Baca juga: Gabung ISIS, Ibu Bawa Dua Anak dari Belanda ke Suriah) (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER