Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri melakukan penyelidikan terhadap tokoh Islam asal Cianjur, Jawa Barat, yang mengaku pernah menjadi donatur Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Chep Hermawan.
"Dia sudah mengaku menjadi donatur ISIS, tapi kami masih mendalami," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/3).
Dia juga menyatakan, Polisi tidak bisa begitu saja menuduh seseorang sebagai teroris. "Banyak orang di Indonesia yang kelebihan dana seperti itu, dana itu digunakan untuk apa, itu yang kita harus dalami."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chep ketika dihubungi CNN Indonesia memang mengaku pernah memberangkatkan orang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Menurut pengakuan Chep, dia sempat menghabiskan duit hampir Rp 1 miliar untuk membiayai keberangkatan beberapa orang menuju Suriah. Chep mengatakan, kebanyakan dari warga Indonesia yang ia berangkatkan berasal dari Jawa.
Alasan Chep melakukan pendanaan pemberangkatan orang-orang ke Suriah, lantaran ia ingin menyalurkan keinginan banyak warga untuk berjihad. Daripada melakukan kerusakan di dalam negeri, tambahnya, ”Mending saya berangkatkan.”
Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) sebelumnya mengatakan sudah mengantongi nama beberapa orang yang diduga menjadi sponsor keberangkatan WNI untuk bergabung dengan ISIS.
Menurut Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNN Arief Dharmawan, donatur-donatur yang sudah terdeteksi itu memang membiayai perjalanan para WNI.
Belakangan ini berulang kali terjadi WNI berangkat ke Suriah karena diduga terkait dengan ISIS. Setelah keberangkatan WNI lewat Malaysia dan Bandara Soekarno-Hatta berhasil dideteksi akhir tahun 2014, 16 WNI yang hendak menyeberang ke Suriah pada Rabu (11/3) ditangkap pemerintah Turki.
Sebelumnya, 16 WNI dikabarkan menghilang ketika berkunjung ke Turki dengan menggunakan biro perjalanan resmi Smailing Tour dari Indonesia. Namun menurut pemerintah, kelompok ini berbeda dengan kelompok yang telah ditahan otoritas Turki.
(pit)