Jakarta, CNN Indonesia -- Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika yang akan digelar April di Jakarta dan Bandung dan diikuti oleh 109 negara di benua Asia dan Afrika itu mengagendakan dukungan terhadap deklarasi Palestina merdeka. Hal itu disampaikan oleh Deputi Staf Kepresidenan Bidang II Yanuar Nugroho.
Deklarasi Palestina akan menjadi dokumen penting yang dihasilkan dari Peringatan 60 Tahun KAA selain dokumen Pesan Bandung (
Bandung Message) dan Deklarasi Pemunculan Kembali Kekuatan Kerjasama Strategis Asia-Afrika Baru (
Declaration on Reinvigorating the New Asian-African Strategic Partnership).
"Deklarasi Palestina berisi dukungan secara konsisten terhadap pendirian negara Palestina dan hak-hak dasar warga Palestina. Ada dokumennya, istilahnya ada
consolidated text," ujar Yanuar di Bina Graha, Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat malam (20/3). Indonesia tak pelak akan memberikan kontribusi dalam Deklarasi Palestina tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, draf ketiga dokumen terkait mekanisme multilateral untuk membangun rasa solidaritas itu tengah dibahas di Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, atas fasilitasi Perwakilan Tetap Republik Indonesia di sana.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas soal persiapan pelaksanaan Peringatan 60 tahun KAA. Dalam rapat itu, Presiden sempat menyinggung soal dukungan bagi deklarasi kemerdekaan Palestina.
"Tentu saja ada dukungan politik terhadap Palestina, juga dukungan-dukungan lain yang diberikan selama ini, termasuk
capacity building," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Muhammad Fachir. Akan ada formula-formula yang dibahas antara negara-negara Asia Afrika soal dukungan bagi deklarasi kemerdekaan Palestina ini.
Acara Peringatan 60 Tahun KAA terdiri dari dua segmen besar. Segmen pertama ialah Konferensi Tingkat Tinggi Negara Asia-Afrika yang akan digelar di Jakarta pada 19-23 April 2015. Sementara segmen kedua yaitu acara peringatan yang akan dilakukan di Bandung pada 24 April 2015.
Segmen KTT Negara Asia-Afrika yang akan dilakukan di Jakarta rencananya dibagi menjadi beberapa pertemuan, mulai dari pertemuan tingkat pejabat tinggi atau SOM (
Senior Officials' Meeting), diteruskan dengan pertemuan tingkat menteri, dan diakhiri dengan pertemuan kepala pemerintah.
(sur/agk)