Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, dukungan dana kepada ISIS, dalam konteks Indonesia, bisa datang dari siapa saja. Hal ini tidak lepas dari keberadaan warga muslim yang mampu dan mendermakan sebagian kekayaannya untuk membantu kegiatan sesama muslim.
"Donasi bisa dari siapa saja dan berapa saja. Ini akan ada terus," kata Rikwanto di Jakarta, Ahad (22/3).
Namun Rikwanto tak dapat merinci secara pasti jumlah donatur untuk kegiatan radikal seperti ISIS di Indonesia. Menurutnya, secara umum bentuk donasi itu tidak mesti spesifik disalurkan langsung kepada ISIS. Bisa juga donasi disalahgunakan oleh pihak ketiga sebagai penghimpun dana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Umat Islam yang mampu, dia merasa bila membantu teman-teman sesama Islam adalah kewajiban. Ada yang memilah-milah bantuan, ada yang harus jelas tujuannya dan ada yang terserah. Itu yang disalahgunakan," ujarnya memaparkan.
Seperti diketahui, Sabtu (22/3) kemarin tokoh asal Cianjur, Chep Hermawan, ditangkap oleh Polri. Namun polisi menyatakan Chep ditangkap atas kasus penipuan tahun 2010 bukan karena alasan ISIS.
Chep kepada CNN Indonesia mengaku sebagai tokoh yang memberangkatkan sebanyak 156 orang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Bahkan ia juga mengaku sebagai pihak yang mengirim Bachrumsyah, orang berjubah hitam dalam video yang beredar di youtube dan mengajak warga Indonesia untuk bergabung dengan ISIS, ke Suriah.
Menurut pengakuan Chep, dia sempat menghabiskan uang hampir Rp 1 miliar untuk membiayai keberangkatan beberapa orang menuju Suriah. Chep mengatakan, kebanyakan dari warga Indonesia yang ia berangkatkan berasal dari Jawa.
Alasan Chep melakukan pendanaan pemberangkatan orang-orang ke Suriah, lantaran ia ingin menyalurkan keinginan banyak warga untuk berjihad. Ia mengklaim lebih baik memberangkatkan WNI ke Suriah daripada nanti mereka merusak negaranya sendiri.
Polisi juga telah menangkap seorang yang diduga penyandang dana sekaligus perekrut anggota ISIS di Cisauk, Tangerang Selatan, kemarin. M Fachri ditangkap di dekat rumahnya di Jalan Baru LUK RT05/07 Kelurahan Bhati Jaya.
Menurut Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Irfing Jaya, Fachri diduga menjai pengumpul sekaligus penyandang dana untuk memberangkatkan warga negara Indonesia ke Suriah dan Irak. "Ia memfasilitasi orang untuk bergabung ke ISIS," kata Irfing, Minggu (22/3).
Melalui jaringannya, Fachri merekrut orang agar mau diberangkatkan ke Irak dan Suriah. Rekrutmen dilakukannya secara tertutup melalui dunia maya. Pria yang baru dua tahun pindah ke Tangerang Selatan ini mengelola sebuah situs al-mustaqbal.net.
Untuk menindaklanjuti penangkapan ini, petugas Densus 88 Antiteror menggeledah rumah milik Fachri. Dari rumah yang didiami Fachri bersama isteri dan lima anaknya tersebut, petugas menyita lima unit laptop dan buku-buku berisi ajaran radikal.
(hel/obs)