Jakarta, CNN Indonesia -- Kongres Demokrat baru akan digelar pada awal Mei nanti. Kongres yang rencananya akan dihelat di Surabaya, Jawa Timur, ini tidak akan sedatar yang dibayangkan. Agenda utama tetap pemilihan ketua umum Demokrat.
Pendiri Partai Demokrat, Ahmad Mubarok mengungkapkan, sejauh ini, ada dua pemikiran besar yang muncul. Pemikiran pertama adalah menginginkan kembali Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum. Pemikiran kedua adalah mendorong tokoh-tokoh muda yang bersinar, untuk bertarung secara demokratis, memperebutkan kursi ketua umum.
"Dua wacana itu yang sekarang berkembang. Kedua kubu yang mengusung wacana itu mencoba untuk menunjukkan bahwa wacana mereka lebih baik untuk Demokrat ke depan," kata Mubarok saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (26/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mubarok pribadi menyatakan mendukung wacana kedua. "Jangan Pak SBY dong (jadi ketua umum)," ucap dia. Mubarok beralasan, SBY bukanlah tokoh dengan level nasional Indonesia, apalagi ketua partai yang akan banyak melakukan politik praktis.
Menurutnya, SBY adalah tokoh kaliber internasional. Panggung yang layak buat mantan Presiden Indonesia itu adalah internasional. "Janganlah merendahkan level Pak SBY dengan memaksa dia jadi ketua partai. Tak elok," lanjutnya.
Mubarok membenarkan SBY berencana mengadakan pertemuan para pendiri dan senior partai untuk membahas soal ini. Pertemuan itu awalnya dijadwalkan pada Senin (23/3) kemarin. Namun pertemuan tersebut ditunda dan belum ada pemberitahuan lagi kapan akan digelar. (Baca juga:
SBY Kumpulkan Elite Demokrat Antisipasi Provokasi Eksternal)
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu menyatakan bahwa SBY belum memberikan sikap atas dua wacana ini. Apakah dia akan bersedia untuk memimpin kembali Partai Demokrat atau memilih untuk melakukan regenerasi. "Pak SBY masih belum memberikan kepastian," paparnya.
Pandangan berbeda sebelumnya disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua. Max menyebutkan, sejauh ini, calon ketua umum Partai Demokrat barulah SBY.
Max mengklaim, pencalonan SBY merupakan kehendak dari mayoritas kader partai, baik di pusat maupun di daerah dan bukan kehendak SBY. Melihat situasi dan kondisi seperti ini, Max berpendapat, SBY berpeluang besar untuk kembali memimpin Partai Demokrat.
(obs)