Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan warga Jakarta tidak akan rugi meski tahun ini menggunakan anggaran tahun 2014. Ia malah yakin akan ada kelebihan anggaran. Untuk itu ia punya cara sendiri untuk menyiasati.
"Gampang itu, tinggal kami potong (anggaran) pemeliharaan, alat tulis kantor, termasuk dinas luar negeri segala macam kami sudah dapat Rp 1,2 triliun," kata Ahok -sapaan akrab Basuki- di Balai Kota, Jakarta, Kamis (26/7).
Di tahun ini, ujar Ahok, postur pembelanjaan APBD akan lebih banyak digunakan untuk belanja infrastruktur serta program-program kesehatan dan pendidikan serta program lain yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari dana hasil penghematan yang dilakukan, Ahok melanjutkan, dapat digunakan untuk menyuntik BUMD Bank DKI atau Dinas Pekerjaan Umum agar proyek pembangunan bisa terus berjalan.
Bekas Bupati Belitung Timur itu juga mengimbau agar warga Jakarta tidak perlu risau dengan penggunaan Pergub APBD 2015. Ia malah berjanji bahwa uang Jakarta akan bertambah dan program pembangunan tetap dijalankan.
"Enggak (perlu takut), tambah duit malahan. Percaya sama saya," tutur Ahok.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenek mengatakan bila sudah diterbitkan Pergub dan DKI Jakarta menggunakan pagu anggaran APBD Perubahan tahun 2014, maka pihaknya akan melakukan pendampingan dan pengawasan kepada Pemprov DKI dalam penyusunan program serta kegiatan.
Donny menyatakan alokasi program akan lebih diprioritaskan untuk pembangunan dan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat Jakarta seperti pembangunan MRT, pelayanan pendidikan dan kesehatan.
"Yang terkait dengan perjalanan dinas, rapat kerja, sosialisasi, boleh kami katakan ditiadakan," ujar Donny beberapa waktu lalu.
Adapun total pagu anggaran untuk APBD-P 2014 adalah Rp 72,9 triliun. Angka ini lebih kecil Rp 180 miliar dibandingkan RAPBD 2015 yang mencapai Rp 73,08 triliun.
(obs)