Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad menyatakan masih dalam proses melakukan negosiasi dengan pihak bank terkait distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Kami tersendat karena pihak bank minta bayaran untuk distribusi KIP. Kami masih coba negosiasi," kata Hamid saat ditemui seusai Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2015 di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Depok, Jawa Barat, Selasa (31/3).
Adapun, penyaluran KIP tahap pertama kepada sekitar enam juta siswa seluruh Indonesia akan dilakukan oleh sejumlah bank, yaitu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia. "Dari kemendikbud akan memberikan daftar lengkap sekolah penerima KIP, sementara yang menyalurkan tetap bank," katanya.
Sebanyak 17.920.270 anak merupakan calon penerima Program Indonesia Pintar (PIP). Calon penerima iti akan diprioritaskan kepada penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) 2014 pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) siswa dari keluarga KPS yang belum menerima BSM 2014, siswa dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH) non KPS, siswa/anak berstatus yatim piatu, maupun siswa/anak yang terkena dampak bencana alam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT