Jakarta, CNN Indonesia -- Partai NasDem enggan mengomentari kicauan yang dicuitkan kadernya Akbar Faizal atas kritiknya soal pemilihan personil pengisi Kantor Staf Kepresidenan di bawah kepemimpian Luhut Binsar Pandjaitan. Kritik itu Akbar sampaikan melalui surat terbuka yang telah tersebar di dunia maya.
"Biarkanlah, saya tidak perlu komentar soal itu. Biar (Akbar) urus sendiri," kata Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, kepada CNN Indonesia, Senin (6/4). Bahkan, secara partai, NasDem enggan terlibat dengan apa yang dikemukakan mantan politisi Hanura itu.
Komentar Akbar itu ditujukan kepada Luhut yang menyatakan kantornya akan diisi enam lulusan Harvard University, Amerika Serikat, pertengahan tahun ini. Keenam alumni Harvard itu merupakan pilihan dari lima deputi Luhut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ucapan Luhut lantas dikritik mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Akbar. Dia menganggap Luhut terlalu mengagungkan lulusan perguruan tinggi masyhur dunia itu.
Menanggapi kritik sang anggota DPR, Luhut mengatakan keputusannya untuk merekrut alumni Harvard bukan berarti dia mengangungkan lulusan universitas papan atas itu.
"Apa yang saya agungkan? Saya hanya mengatakan, waktu saya ceramah di Harvard Business School (awal Maret), ada anak-anak Indonesia yang sekolah di sana melamar masuk ke mari (Kantor Staf Kepresidenan). Apa salah? Lihat konteks bicaranya," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/4).
Ia mengatakan tak hanya merekrut lulusan Harvard, tapi juga Akademi Militer Nasional, Magelang, Jawa Tengah, dan berbagai universitas terbaik di Indonesia. "Saya rekrut anak-anak dari Magelang, tempat saya berlatih dulu. Mereka anak-anak orang enggak punya, tapi pintar-pintar,” kata Luhut.
(pit)