Polisi Bunuh Diri, Hubungan Rekan Kerja ikut Diselidiki

CNN Indonesia
Senin, 06 Apr 2015 23:45 WIB
Mabes Polri mendalami kasus bunuh diri Kepala Unit Provost Kepolisian Sektor Juli Bireuen, Bripka Oktavianu. Hubungan dengan rekan kerja ikut diperiksa.
Ilustrasi peluru. (Dok. Stevepb/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri masih terus mendalami kasus bunuh diri Kepala Unit Provost Kepolisian Sektor Juli Bireuen, Aceh, Bripka Oktavianu. Kepolisian pun menyelidiki hubungan Oktavianu dengan rekan-rekan kerjanya.

"Kami harus menemukan apa gejala awal yang menyebabkan bunuh diri ini, supaya tidak terulang lagi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Rikwanto, di Jakarta, Senin (6/4).

Rikwanto berkata, institusinya tidak menutup kemungkinan penyebab bunuh diri itu adalah persoalan yang terjadi di sekitar lingkup kerja Oktavianu. "Mungkin ada masalah dengan korps, komunikasi dengan rekan kerja atau pimpinan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Polisi Aceh Menembak Kepala Diduga Karena Konflik Keluarga

Polri juga akan mengecek status keuangan Oktavianu di koperasi kantornya, apakah dia terlilit utang atau tidak.

Rikwanto menambahkan, proses perekrutan di tubuh Polri sebenarnya dapat mendeteksi kondisi kejiwaan dan psikologis para calon anggota kepolisian. Ia tidak memungkiri, tatkala telah berseragam polisi, anggota Polri akan mendapatkan berbagai tekanan.

"Dalam perjalanan selama menjadi polisi sampai pensiun, dia akan mendapatkan bermacam-macam pengalaman dan pressure dari berbagai pihak. Tinggal bagamana dia mengendalikan diri. Itu bagian yang kita analisa juga," tutur Rikwanto.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Oktavianu mengakhiri hidupnya Jumat lalu di rumah mertuanya, di Dusun Selatan Desa Cot Gapu, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh, dengan menembak kepalanya sendiri.

Peluru senjata api dinas Oktavianu, jenis SNW kaliber 38, bersarang di bagian atas telinga kirinya hingga tembus kepala bagian kanan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER