Aksi Gila Mario Menyusup ke Roda Pesawat demi Bertemu Jokowi

Anggi Kusumadewi | CNN Indonesia
Rabu, 08 Apr 2015 07:26 WIB
Mario si penumpang gelap di roda pesawat Garuda Pekanbaru-Jakarta merancang aksi gilanya 10 hari. Dia mengamati bandara dan belajar menyelundup dari internet.
Garuda Indonesia 777-300 ER di Garuda Maintenance Facility, Tangerang, Banten. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pria itu bernama Mario Stevan Ambarita. Dia berusia 21 tahun. Dengan terhuyung-huyung, Mario berjalan di apron atau tempat parkir pesawat, sesaat setelah Garuda Indonesia rute Pekanbaru-Jakarta mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa petang (7/4). Petugas bandara pun langsung menangkapnya.

Luka tampak di beberapa bagian tubuh Mario. Ia sempat pingsan usai ditangkap petugas. Tak heran fisik Mario lemah, ia ternyata menyusup ke roda belakang pesawat Garuda. Sepanjang penerbangan Pekanbaru-Jakarta, Mario bersembunyi di roda pesawat. Sungguh gila, namun bukan pertama kali terjadi.

Untuk memulihkan kondisinya, Mario dipasangi alat bantu pernafasan. Berdasarkan penyelidikan, Mario diketahui masuk ke roda pesawat bukan dari apron Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau. Dia masuk ke roda pesawat dari ujung landasan, saat pesawat berhenti lima menit di sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vice Corporate Communications Garuda Indonesia, Pujobroto, mengatakan Mario telah merancang aksinya selama sepuluh hari terakhir. Pada hari-hari itu, dia mengamati dengan cermat Bandara Sultan Syarif Kasim II, termasuk saat pesawat-pesawat mendarat dan lepas landas.

Mario pun menggunakan internet untuk mempelajari cara menyelundup ke roda pesawat. Bukan perkara yang terlalu sulit, sebab kasus penumpang gelap di roda pesawat kerap terjadi di berbagai belahan dunia. Salah satu penyusup yang sial bahkan tewas, dengan serpihan tubuhnya yang berlumuran darah berjatuhan dari langit Jeddah, Arab Saudi, Januari 2014. Betapa mengerikan.

Simak selengkapnya cerita Mario di FOKUS: Aksi Gila Penyusup Pesawat Udara

Menurut Pujobroto, Mario telah tinggal di Pekanbaru selama 21 tahun. Namun ia lahir di Jakarta dan amat ingin pergi ke Jakarta. Kenapa ingin pergi ke kota padat penduduk yang sarat polusi itu?

Kepada penyidik, Mario mengatakan ingin bertemu Presiden Jokowi. Namun polisi belum tahu apakah jawaban itu motif Mario yang sesungguhnya atau tidak untuk menyusup ke roda pesawat. Mereka belum berani memastikan karena kondisi Mario belum stabil.

“Itu jawaban dia waktu baru siuman. Bisa saja nanti berubah lagi,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bandara Soetta, AKBP Ashari Kurniawan.

Kementerian Perhubungan pun turun tangan dalam kasus Mario. Persoalannya, Mario berada di area steril bandara. Lebih lagi, perbuatan Mario dianggap bisa membahayakan penumpang pesawat. Di sisi lain, otoritas atau pengelola bandara perlu diperiksa apakah lalai atau tidak sehingga seseorang bisa dengan ‘mudahnya’ masuk ke roda pesawat yang mengangkasa dari Pulau Sumatera ke Jawa.

Apapun tujuan Mario melakukan aksi gilanya, pihak bandara perlu memperketat pengawasan agar aksi serupa tak terulang.
(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER