Anak Tahanan dan Siswi Hamil Tetap Bisa Ikut UN

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Kamis, 09 Apr 2015 14:53 WIB
Nantinya setiap sekolah akan menerima laporan indeks integritas sesudah UN berjalan. Indeks integritas berkaitan dengan tingkat kejujuran sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayan Anies Rasyid Baswedan dikerumuni wartawan seusai acara Perspektif Indonesia bertopik 'Mencari Kurikulum yang Maksimum' di Jakarta, Sabtu (13/12) CNN Indonesia/M. Arby Rahmat
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan semua siswa tanpa terkecuali bisa mengikuti Ujian Nasional (UN) meskipun beberapa anak ada yang mendekam di lembaga permasyarakatan sebagai tahanan.

"Di Aceh ada anak yang menjadi tahanan. Dia dipastikan ikut UN meskipun di dalam lapas. Tidak usah dibawa ke sekolah karena nanti tidak kondusif," kata Anies saat konferensi pers di Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Kamis (9/4).

Anies meneruskan, perlakuan sama juga akan diberikan kepada siswi yang hamil saat masih duduk di bangku sekolah. "Secara prinsip, UN wajib diikuti oleh peserta didik yang ingin menyelesaikan sekolah dan mendapatkan status tamat sekolah," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies menambahkan, distribusi naskah UN sudah berjalan sesuai jadwal. Untuk daerah yang geografisnya sulit, pendistribusian sudah dilakukan sejak minggu lalu.

"Sementara, untuk daerah Jakarta dan Jawa akan dilaksanakan Sabtu nanti karena secara geografis tidak sulit," kata Anies.

Meski begitu, masih ada laporan kekurangan naskah di beberapa daerah di Sulawesi. "Nanti akan kami tindaklanjuti dan bereskan," kata Anies.

Lebih lanjut Anies menjelaskan, nantinya setiap sekolah akan menerima laporan indeks integritas sesudah UN berjalan. Indeks integritas berkaitan dengan tingkat kejujuran sekolah dalam melaksanakan UN.

"Ada fomulasi untuk menilainya. Rumusannya sangat sederhana dan dipakai di dunia. Ini merupakan teknik sederhana untuk mengetahui apakah ada contek-mencontek," katanya.

Namun, Anies mengatakan tidak akan menyampaikan teknik integritas tersebut sebelum ujian berlangsung. "Takutnya, teknik menjaga integritas jadi sulit. Namun, teknik ini sudah biasa dilaksanakan di dunia," katanya.

Jalani UN dengan jujur

Anies mengimbau agar para siswa tidak perlu takut dalam menjalani UN. Ia menyarankan agar para siswa tidur pukul 20.00 agar pikiran jernih dan bisa berkonsentrasi saat menjalani UN nanti.

"Karena akan menjalani ujian, malam sebelum ujian harus tidur cukup. Minggu siang nanti sudah mulai istirahat," katanya menyarankan.

Untuk orangtua dan sekolah, Anies mengimbau agar tidak terpancing membeli kunci jawaban atau membeli soal UN. Karena, kejujuran jadi poin penting yang dinilai dalam pelaksanaan UN kali ini. "Kalau indeks integritas tinggi, anaknya diuntungkan di perguruan tinggi negeri," katanya.

UN untuk Sekolah Menengah Atas akan dilaksanakan pada 13-15 April 2015. Sementara, UN untuk Sekolah Menengah Pertama akan dilaksanakan pada 4-6 Mei 2015.

UN 2015 akan diikuti oleh 7,3 juta peserta, mencakup 3.773.372 siswa SMP, 1.632.757 siswa SMA, 1.171.907 siswa SMK, serta 632.214 siswa kesetaraan.

UN mencakup rentang geografis dari SMP Negeri 1 Sabang di desa Cot Bau, Sabang, hingga ke SMP 2 Merauke di desa Kelapa Lima, Merauke.

Sebanyak 35 juta eksemplar naskah UN didistribusikan ke lebih dari 70 ribu sekolah yang terdiri dari 50.515 SMP, 10.362 SMK, dan 18.552 SMA/MA. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER