Kemendikbud Terapkan Empat Syarat untuk UN Sistem Online

Noor Aspasia | CNN Indonesia
Kamis, 09 Apr 2015 08:08 WIB
Nantinya, UN juga harus mendapatkan persetujuan dari siswa, guru dan orangtua yang bersama-sama menyatakan siap melakukan ujian online.
Sejumlah siswa SMKN 6 Surabaya membuka soal ujian nasional secara online menggunakan smart phone ketika uji coba UN online digelar di sekolah tersebut, Surabaya, Jawa TImur, Senin (6/4). Uji coba yang serentak dilakukan di Surabaya tersebut bertujuannya untuk evaluasi dan kesiapan sekolah demi menyukseskan Ujian Nasional Computer Based Test (CBT) pada 13 April 2015. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan setidaknya ada empat kriteria khusus yang diberikan oleh Kementeriannya kepada sekolah-sekolah yang berencana menerapkan dan memberlakukan Ujian Nasional dengan sistem online atau berbasis komputer

"Pertama akan ada verifikasi mengenai network atau jaringan komputer. Lalu, rasio komputer dipastikan cukup. Kemudian, diuji sistemnya bisa beroperasi dengan baik atau tidak, dan skill operator network," kata Anies di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (8/4).

Anies menjelaskan verifikasi network yang dimaksud adalah pemeriksaan Local Area Network (LAN), bukan jaringan yang terintegrasi langsung dengan internet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menambahkan, penerapan ujian online juga harus mendapatkan persetujuan dari siswa, guru, dan orangtua yang kemudian bersama-sama menyatakan keinginan melakukan ujian dengan basis komputer.

Dari perhitungannya, sebanyak 585 dari total 720 yang mengajukan keinginan menerapkan Ujian Nasional, telah siap melaksanakan sistem tersebut.

Anies mengatakan, melalui ide UN Online sekolah ini pemerintah menerima beberapa keuntungan yang tidak dapat diperoleh melalui ujian dengan kertas.

Keuntungan yang dimaksud di antaranya ialah memininalisir kecurangan dalam mengerjakan soal ujian.

Penerapan metode soal berbeda bobot dan pengerjaan soal dalam waktu yang berbeda dianggap lebih menguntungkan dan bisa mengurangi serta mencegah potensi kecurangan dibandinkan dengan metode pengerjaan soal secara serempak dan menggunakan jenis soal yang sama.

Selain itu, pengerjaan dianggap lebih efisien dan hemat ketimbang ujian kertas yang harus menelan biaya produksi kertas. Dengan terobosan ini, Mendikbud yakin mutu dan kualitas Ujian Nasional akan semakin baik.

Sebelumnya Kemendikbud telah mengungkapkan rencana penerapan sistem UN online di beberapa sekolah. Rencananya, ujian dengan metode ini diharapkan bisa berjalan dan beroperasi mulai tahun ini. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER