Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan setidaknya ada empat kriteria khusus yang diberikan oleh Kementeriannya kepada sekolah-sekolah yang berencana menerapkan dan memberlakukan Ujian Nasional dengan sistem
online atau berbasis komputer
"Pertama akan ada verifikasi mengenai
network atau jaringan komputer. Lalu, rasio komputer dipastikan cukup. Kemudian, diuji sistemnya bisa beroperasi dengan baik atau tidak, dan
skill operator network," kata Anies di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (8/4).
Anies menjelaskan verifikasi
network yang dimaksud adalah pemeriksaan Local Area Network (LAN), bukan jaringan yang terintegrasi langsung dengan internet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, penerapan ujian
online juga harus mendapatkan persetujuan dari siswa, guru, dan orangtua yang kemudian bersama-sama menyatakan keinginan melakukan ujian dengan basis komputer.
Dari perhitungannya, sebanyak 585 dari total 720 yang mengajukan keinginan menerapkan Ujian Nasional, telah siap melaksanakan sistem tersebut.
Anies mengatakan, melalui ide UN
Online sekolah ini pemerintah menerima beberapa keuntungan yang tidak dapat diperoleh melalui ujian dengan kertas.
Keuntungan yang dimaksud di antaranya ialah memininalisir kecurangan dalam mengerjakan soal ujian.
Penerapan metode soal berbeda bobot dan pengerjaan soal dalam waktu yang berbeda dianggap lebih menguntungkan dan bisa mengurangi serta mencegah potensi kecurangan dibandinkan dengan metode pengerjaan soal secara serempak dan menggunakan jenis soal yang sama.
Selain itu, pengerjaan dianggap lebih efisien dan hemat ketimbang ujian kertas yang harus menelan biaya produksi kertas. Dengan terobosan ini, Mendikbud yakin mutu dan kualitas Ujian Nasional akan semakin baik.
Sebelumnya Kemendikbud telah mengungkapkan rencana penerapan sistem UN
online di beberapa sekolah. Rencananya, ujian dengan metode ini diharapkan bisa berjalan dan beroperasi mulai tahun ini.
(meg)