Jokowi dan Habibie Promosikan Ponsel Buatan Batam

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 13 Apr 2015 17:28 WIB
Jokowi menegaskan ponsel Bolt tidak harus menjadi ponsel nasional.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mantan presiden BJ Habibie memamerkan ponsel Bolt buatan Batam, Kepulauan Riau, dalam acara pameran National Innovative Forum 2015 di Kawasan Puspitek, Tangerang Selatan, Banten, Senin (13/4). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh mantan presiden BJ Habibie mempromosikan sebuah ponsel buatan Batam, Kepulauan Riau. Ponsel bernama Bolt itu dipamerkan keduanya pada saat mengunjungi pameran National Innovation Forum 2015 di Pusat Penelitian IPTEK (Puspitek), Tangerang Selatan, Banten, Senin (13/4).

"Saya ketemu produk ini, handphone buatan Batam, namanya Bolt. Saya perkenalkan supaya semuanya pakai," ujar Presiden sambil memamerkan ponsel ditangannya.

Ponsel berteknologi layar sentuh itu berwarna hitam dengan garis tipis berwarna oranye yang mengelilingi keempat sisinya. Dengan hanya merogoh kocek sebesar Rp 1,5 juta saja, pembeli sudah bisa membawa pulang ponsel yang dibekali teknologi Android itu. "Garansi tiga tahun lho," ujar Habibie menimpali dengan wajah meyakinkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi mengaku sangat mengapresiasi produk ponsel Bolt, karena, menurut dia, sejauh ini pasaran teknologi telepon genggam dikuasai oleh produk-produk luar negeri. Ia pun mengajak masyarakat untuk membelinya.

"Kamu jangan senang produk luar negeri, produk impor,"‎ kata Jokowi. Ia mengungkapkan, selepas acara ini, dirinya akan membawa ponsel tersebut pulang dan mempromosikannya.

Meskipun ingin masyarakat untuk membeli ponsel tersebut, Jokowi menegaskan ponsel Bolt tidak harus menjadi ponsel nasional. "Enggak harus dijadikan handphone nasional. Pokoknya kamu beli yang kayak begini di sana. Ayo," kata dia.

Jokowi berpandangan, pemerintah akan terus menambah anggaran riset melalui Kementerian Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi. Tak hanya itu, akan diberikan insentif bagi peneliti yang mengembangkan produk-produk bernilai ekonomis

(hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER