Tujuh Jam Diperiksa KPK, Suryadharma Ali Menderita

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Rabu, 15 Apr 2015 17:55 WIB
Wajah bekas Menteri Agama yang telah ditahan KPK itu tampak kusut. Pengacaranya berharap penyidikan segera berakhir agar penderitaan kliennya pun berakhir.
Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali ditahan oleh KPK. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bekas Menteri Agama Suryadharma Ali keluar dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu sore (15/4), dengan tampang kusut. Dia baru selesai menjalani pemeriksaan tim penyidik selama sekitar tujuh jam.

Suryadharma mengatakan ditanyai penyidik soal struktur kewenangan pejabat yang mengurusi penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama yang dulu ia pimpin. “Belum masuk pokok perkara, baru struktur organisasi,” kata Suryadharma, bergegas menuju mobil tahanan di pelataran KPK.

Pengacara yang mendampingi Suryadharma selama pemeriksaan, Andreas Nahot Silitonga, mengatakan penyidik mempertanyakan kewenangan kliennya selama menjabat sebagai Menteri Agama era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Intinya baru mengenai tugas dan kewenangan menteri serta pejabat dirjen, dan lain-lain," ujar Andreas.

Ia tak mempersoalkan materi pemeriksaan yang ditanyakan oleh penyidik KPK. Ia hanya ingin Suryadharma dibebaskan dari tahanan. Andreas menjamin kliennya akan bersikap kooperatif tanpa harus ditahan di balik jeruji.

"Kami berharap penyidikan segera berakhir dan penderitaan Pak Surya juga segera berakhir agar dia bisa lagi menjalani kehidupannya," kata Andreas.

Andreas menganggap KPK telah berlaku tidak objektif dengan menahan Suryadharma dengan alasan khawatir dia melarikan diri atau menghilangkan barang bukti. Toh, ujar Andreas, dugaan perkara korupsi yang dilakukan kliennya telah bergulir lama sejak dia menjabat menteri.

Hingga saat ini tim kuasa hukum Suryadharma belum mengajukan permohonan penangguhan penahanan lantaran masih ingin fokus menjalani proses pemeriksaan. Namun Andreas berharap KPK bisa memahami penderitaan yang dialami bekas Ketua Umum Persatuan Pembangunan itu. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER