Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat Batik Air LD 6171 jurusan Ambon-Jakarta, terpaksa mendarat di Bandara Makassar, Jumat (1/4). Sebuah SMS berisi ancaman bom kepada pesawat Airbus 32O dikirimkan ke pada kru darat Batik Air.
Direktur Operasional Batik Air, Capt. Daniel Putut menyatakan, ancaman SMS bom ini telah dilaporkan ke polisi. Polisi, tutur dia, tengah menyelidiki siapa orang yang mengirimkan SMS ancaman mengerikan ini. “Kami sudah melaporkan ancaman ini ke polisi,” katanya.
Daniel mengungkapkan, polisi tengah melacak nomor yang digunakan untuk mengirim SMS ancaman bom terhadap Batik Air yang mengangkut 125 penumpang dan 8 kru pesawat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami tentu saja sudah melaporkan pula nomor pengirim SMS tersebut. Tetapi ya tidak bisa kita bagi. Itu bagian dari penyelidikan kepolisian,” lanjutnya. (Baca juga:
Direktur Operasional Lion Air Ungkap Isi SMS Ancaman Bom).
Ancaman bom terhadap pesawat sudah terjadi beberapa kali. Pesawat Lion Air JT 568 jurusan Jakarta-Bali pada Minggu 14 Oktober 2012 juga pernah mendapatkan ancaman serupa. Lion Air adalah induk dari Batik Air.
Saat itu, pesawat Boeing 737-900 ER yang terbang dari Soekarno Hatta transit di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta pada Minggu malam. Beberapa saat usai mendarat, kru darat Lion Air di Bandara Adi Sutjipto mendapatkan telepon bahwa akan ada bom di pesawat tersebut. (Baca juga:
Diancam Bom, Batik Air Mendarat Darurat di Makassar)
TNI Angkatan Udara kemudian melakukan pemeriksaan di kargo dan pesawat. Tak lama kemudian, Tim Gegana Polda DIY juga melakukan pemeriksaan terhadap pesawat. Para calon penumpang yang hendak terbang dari bandara ini sempat dilarang masuk sementara.
Setelah dilakukan pemeriksaan selama hampir satu jam, dipastikan bahwa ancaman itu tidak benar. Tidak ditemukan bom dalam pesawat tersebut. Pesawat kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. (Baca juga:
Hasil Penyisiran Tim Gegana: Tak Ada Bom di Batik Air)
(hel)