Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mempertanyakan motif pengunggah soal Ujian Nasional (UN) 2015 melalui Google Drive.
Alasannya, soal tersebut tidak dijual, melainkan disebarluaskan begitu saja.
"Saya pertanyakan motifnya. Apa motifnya? Kesannya, seperti mau buat UN ini kacau," kata Anies saat konferensi pers di gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (17/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Anies mengatakan pihaknya tidak mau terlalu cepat mengambil kesimpulan. Dia menyerahkan pengusutan kasus ini kepada pihak kepolisian.
"Saya tidak mau berpikir ada konspirasi untuk daerah tertentu," ujarnya.
Anies pun menegaskan bahwa perkara ini akan terus diusut karena masuk dalam delik pidana. "Kami ingatkan agar semua pihak berhati-hati agar peristiwa ini tidak berulang lagi," katanya.
Bila ada indikasi kecurangan UN, Anies mengimbau agar seluruh masyarakat aktif melaporkannya. "Masih banyak laporan adanya kecurangan. Begitu melihat kecurangan, langsung diproses jadi laporan, jangan hanya jadi obrolan," katanya.
Anies mengatakan masyarakat bukan hanya bisa memberikan laporan ke pihak kementerian, tetapi langsung ke pihak kepolisian. "Bila ada kecurangan, tidak boleh mendiamkan," ujarnya.
Soal ujian nasional (UN) tahun 2015 untuk siswa sekolah menengah atas dan menengah pertama serta sederjat dicetak oleh 16 perusahaan yang memenangkan lelang di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ke-16 perusahaan ini mencetak masing-masing satu paket dengan total sebanyak 16 paket pencetakan naskah UN.
Dalam dokumen Perkembangan Pencetakan Naskah UN tahun 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perusahaan tersebut yaitu CV Adi Print, Makassar; CV Percetakan Manado; Perusahaan Umum Percetakan Negara RI, Jakarta; PT Binta Grafindo, Pekanbaru; dan PT Cerya Riau Mandiri Printing, Pekanbaru.
Perusahaan pemenang tender cetak soal ujian nasional lainnya yaitu PT Ghalia Indonesia Printing, Bogor; PT Grafika Jaya Sumbar, Padang; PT Intermasa, Bogor; PT Jasuindo Tiga Perkasa, Sidoarjo; dan PT Karsa Wira Utama, Jakarta.
Enam perusahaan lainnya adalah PT Macanjaya Cemerlan; PT Berca; PT Percetakan Bali, Denpasar; PT Pura Barutama, Kudus; PT Surya Agung; dan PT Temprina Media Grafika, Surabaya.
(meg)