Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengungkapkan ada kasus terbaru yang terjadi pada TKI di Arab Saudi. Kendati demikian, Nusron enggan untuk menyebutkan nama si TKI tersebut.
"Menurut saya
case ini apes. Namanya si X, saya belum bisa mengumumkan sekarang," ujar Nusron dalam sebuah diskusi persoalan TKI di Jakarta, Sabtu (18/4).
Nusron menceritakan, si X dulu membunuh di Arab Saudi, dan kemudian kabur ke Yaman. "Begitu lari ke Yaman, ternyata di sana perang, kemudian dia dievakuasi dan ganti nama. Tapi dia tidak mengaku kalau pernah membunuh di Arab Saudi," cerita Nusron. (baca juga:
Kemlu: 36 TKI yang Terancam Mati Punya Kesempatan Bebas)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika dievakuasi, masuk ke Arab Saudi lagi. Pas dipulangkan ke Indonesia, ketahuan karena pakai sidik jari. Jadinya langsung ditahan," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementrian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengungkapkan, masih ada 36 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terancam hukuman mati di Arab Saudi. Ke-36 tersebut merupakan jumlah setelah Siti Zaenab dan Karni dieksekusi pada beberapa hari yang lalu.
Siti Zaenab dieksekusi mati oleh pemerintah Arab Saudi pada Selasa (14/4) pagi atas perkara pembunuhan terhadap majikan perempuan, Nourah binti Abdullah Duhem Al Maruba. Sedangkan, Karni dieksekusi pada Kamis (16/4). Karni dijatuhi hukuman mati pada 2013 akibat membunuh anak majikannya yang berusia empat tahun dengan cara disembelih saat tidur. (baca juga:
Cerita Keberhasilan Penyelamatan TKI dari Hukuman Mati) (obs)