KPK Ingin Pansel Pimpinan Segera Dibentuk

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2015 13:15 WIB
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zulkarnain mengatakan, pansel memiliki tugas yang banyak dan membutuhkan waktu yang lama.
Wakil Ketua KPK, Zulkarnain saat memberikan keterangan pers terkait koordinasi antara KPK dan BPK di Jakarta, Rabu, 11 Maret 2015. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zulkarnain berharap panitia seleksi pimpinan lembaga antirasuah tersebut segera dibentuk. Alasannya, seluruh pimpinan akan purna tugas di pengujung tahun nanti.

"16 Desember berakhir. Tentu proses itu (seleksi) harus jauh-jauh sebelumnya sudah selesai. Pertama pembentukan pansel, kan prosesnya panjang," ujar Zulkarnain seusai menghadiri peringatan Hari Kartini di kantornya, Jakarta, Selasa (21/4).

Zul berpendapat, pansel memiliki tugas yang banyak dan membutuhkan waktu yang lama. "Pansel juga termasuk menyeleksi rekam jejak (calon pimpinan KPK) dan memerlukan waktu panjang," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah kandidat diseleksi oleh pansel, mereka akan memilih sejumlah kandidat yang kompeten dan berintegritas bagus. "Masa lalu itu kita harapkan tidak jadi masalah," ujarnya.

Setelah itu, sejumlah nama akan diberikan kepada Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat untuk diuji kelayakan dan kepatutan. Kemudian, Komisi III akan membawa nama yang telah disetujui ke rapat paripurna. Apabila DPR bersuara bulat, maka nama calon akan diserahkan ke presiden untuk dilantik.

Sepakat dengan Zul, Wakil Ketua KPK nonaktif Bambang Widjojanto berpendapat pembentukan pansel dalam waktu dekat dibutuhkan oleh komisi antirasuah. "Supaya kita bisa move on dan mulai memberantas korupsi dengan orang-orang yang baru lagi.," kata Bambang di Gedung KPK.

Lebih lanjut, Bambang menegaskan sosok pimpinan KPK harus memahami problem korupsi. "Pengetahuan kita mengenai korupsi juga harus semakin meningkat karena jenis kejahatannya dan metamorfosis kejahatannya semakin meningkat sehingga yang diperlukan kemampuan untuk memahami anatomi problem korupsi," katanya. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER