KBRI Yaman di Bom, DPR Minta Pemerintah Ajukan Ganti Rugi

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2015 16:40 WIB
Pemerintah bisa mengajukan ganti rugi karena pengeboman KBRI Yaman diakibatkan dari miskoordinasi pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.
Ketua Komis I DPR, Mahfudz Siddiq. (CNNIndonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengimbau pemerintah Indonesia untuk menyampaikan nota protes ke pemerintah Yaman. Ini terkait rusak parahnya KBRI Yaman dari serangan udara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

"Pemerintah harus berikan nota protes ke pemrintah Yaman dan pihak koalisi pimpinan Saudi. Bahkan pemerintah bisa ajukan tuntutan ganti rugi," ujar Mahfudz saat dihubungi, Selasa (21/4).

Lebih lanjut ia mengatakan tuntutan tersebut dapat diajukan oleh pemerintah untuk meminta pertanggung jawaban dari keteledoran dan miskoordinasi dari pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasukan koalisi mestinya sudah tahu wilayah dan sasaran penyerangan yang dekat dengan kawasan diplomatik," tegasnya.

Kedutaan Besar RI di Sanaa, Yaman, dilaporkan menjadi korban serangan bom pada Senin (20/4) pukul 10.45 waktu setempat. Namen Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan bahwa serangan bom itu tidak ditujukan ke KBRI.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri mengatakan dua diplomat dan seorang WNI terluka akibat serangan namun mereka sudah mendapatkan pertolongan. Para diplota bersama WNI lain yang masih berada di KBRI Sanaa akan segera dibawa ke Hudaidah.

Gedung KBRI dan seluruh kendaraan yang berada di sekitarnya dilaporkan rusak, berikut juga jalan. Terdapat korban tewas yang merupakan warga setempat tapi jumlahnya belum dikonfirmasi. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER