Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno tidak mempermasalahkan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Wakapolri, yang dilakukan pada Rabu ini.
"Enggak perlu dipermasalahkan. Sudah disetujui oleh internal," ujar Tedjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/4).
Tedjo menilai, pelantikan Budi sudah didasarkan atas pemilihan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) dan persetujuan oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga pernah melantik wakil ketua. Itu mereka cukup di hadapan pimpinan, disaksikan oleh beberapa perwira yang ada. Itu sudah cukup," kata dia.
Tedjo menampik pandangan bahwa pelaksanaan pelantikan terkesan ditutup-tutupi karena dilakukan di ruangan kecil dan secara tertutup di Lantai 2 Mabes Polri.
"Suasana ruangan terbatas. Di media ada gambarnya, jadi tidak tertutup. Kalau tertutup sama sekali tidak ada gambarnya," ujar dia.
Ia menyebutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun tahu mengenai pelantikan itu. Pasalnya, Badrodin telah melaporkan kepada Presiden mengenai hasil sidang bersama Wanjakti.
Tedjo pun berpendapat bahwa pelantikan dilakukan secara tergesa-gesa dan mengambil momen hiruk-pikuk pelaksanaan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).
"Tidak tergesa. Biasanya setelah disetujui Wanjakti, dilaporkan, kemudian dilantik," kata dia.
Menurut Tedjo, pemilihan Budi sebagai Wakapolri tidak akan membuat polemik seperti ketika bekas ajudan pribadi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu dicalonkan sebagai Kapolri.
"Beda. Kalau kebijakan di tangan Kapolri. Sementara, Wakapolri banyak di urusan internal, di dalam, agar kinerja lebih baik," ujar dia.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Wakapolri hari ini, Rabu (22/4). Badrodin mengungkapkan, pelantikan di ruang kecil dan secara tertutup dilakukan karena ada desakan.
Badrodin menjelaskan, Budi sejatinya direncanakan untuk dilantik pada Kamis (23/4). Pasalnya proses administratif baru selesai tadi pagi. Namun dia mengaku agenda Kamis esok sangat padat sehingga tidak memungkinkan untuk melantik Budi.
"Besok malam harus berangkat ke Bandung, sehingga kemungkinan bisa itu minggu depan. Kemudian ada desakan kalau bisa sekarang saja," ujar Badrodin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, sebelum menghadiri acara gala dinner.
(utd)