Ruhut Sitompul: Yang Nantang SBY Mbok Ngaca Dulu

Helmi Firdaus | CNN Indonesia
Minggu, 26 Apr 2015 19:42 WIB
Politisi Demokrat itu menyebut hak semua kader Demokrat maju ketua umum, tetapi sebaiknya mereka mengukur apakah selevel dengan SBY.
Ketua KPPUU DPD Gede Pasek Suardika (kiri) bersama Anggota F Demokrat DPR Ruhut Sitompul (kanan) memaparkan polemik revisi UU-MD3 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/12). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/Koz/pd/14.
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrat akan menggelar kongres untuk memilih ketua umum pada 8 Mei 2015 di Surabaya. Ketua Dewan Pembina Demokrat yang juga mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menyatakan akan maju untuk jadi ketua umum. Pernyataan itu disampaikan, Jumat (24/4) kemarin.

Majunya SBY untuk jadi ketua umum diyakini akan membuat kongres berlangsung kurang meriah. Banyak pihak menduga, SBY akan menang mudah. Sebagaimana diketahui, SBY adalah figur sentral dalam partai berlambang bintang mercy ini.

Meski demikian, majunya SBY tidak membuat surut para kader lain yang ingin majun untuk menjadi ketua umum. Politisi senior Partai Demokrat, Marzuki Alie dan kader muda Demokrat Gede Pasek Suardika disebut masih gigih untuk tetap maju.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencana majunya keduanya mendapatkan kritikan dari politisi kontroversial Demokrat, Ruhut Sitompul. Menurut Ruhut, adalah hak semua kader Demokrat untuk maju sebagai ketua umum.

Tetapi, lebih baik jika siapa pun kader Demokrat yang ingin maju di kongres mengukur diri terlebih dahulu. Apakah mereka sudah sebanding, sudah satu level dengan SBY untuk memperbutkan kursi ketua umum Demokrat.

“Siapa itu dulu Marzuki Alie, siapa itu dulu Pasek. Mbok sebelum mereka nantang SBY (di kongres) ngaca dulu,” ujar Ruhut saat berbincang dengan CNN Indonesia, Minggu (26/4). (Baca juga: Syarif: Jika Semua Dukung SBY, Siapa Dukung Marzuki Alie)

Ruhut melanjutkan, posisi yang dicapai oleh Marzuki Alie yang mantan Ketua DPR dan Gede Pasek Suardika, semuanya tak lepas dari peran SBY sebagai figur tokoh yang membesarkan Demokrat. “Janganlah jadi kacang yang lupa sama kulitnya,” lanjut Ruhut.

Majunya Marzuki Alie sebagai calon ketua umum Demokrat dinilai oleh pengamat politik Yunarto Wijaya adalah untuk melanjutkan ambisi politik yang terhalang sedari dulu. (Baca juga: Amir: SBY Maju, Calon Lain Tak Perlu Memaksakan Diri)

"Marzuki kan memang sudah dari KLB (Kongres Luar Biasa) sudah memiliki untuk maju sebagai ketua umum," ujar Toto saat berbincang dengan CNN Indonesia.

Memang, Marzuki bertarung bersama SBY dalam bursa pemilihan ketua umum pada KLB yang diselenggarakan di Bali pada Desember 2013 lalu. KLB tersebut diselenggarakan ihwal jeblosnya Anas Urbaningrum, ketua umum Partai Demokrat saat itu, ke KPK atas sejumlah kasus korupsi dan tindak pidana pencucian uang.

Namun, pada saat itu SBY yang akhirnya terpilih untuk menggantikan Anas. Sebelumya, Marzuki juga sempat masuk dalam bursa pemilihan ketua umum Partai Demokrat di Kongres 2010 di Bandung. Saat itu, Marzuki bertarung melawan Anas Urbaningrum, dan Andi Mallarangeng. (Baca juga: Marzuki Berharap SBY Penuhi Janji Tak Lagi Pimpin Demokrat)

Sedang Rencana Gede Pasek Suardika, dinilai Yunarto hanya sebuah wacana. Hal tersebut terlihat dari langkah Pasek yang menjadi anggota DPD sejak 1 Oktober 2014 lalu. "Kan sudah terlihat ketika beliau ke DPD, tidak ingin aktif lagi di Partai Demokrat. Kalau saya lihat, Gede Pasek hanya ingin melemparkan wacana," ujar Toto.

Lebih lanjut, Toto menilai Pasek ingin menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa Partai Demokrat tidak berkembang menjadi partai yang modern. "Partai ini terlalu dikekang oleh nama besar satu orang," katanya.

Tak dapat dipungkiri juga, lanjut Toto, rencana Pasek untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum adalah sebagai bentuk serangan balik dari Anas Urbaningrum. Diketahui, Pasek merupakan teman dekat sekaligus loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. (Baca juga: Sebut SBY Ingkar Janji, Pasek Klaim Punya Keunggulan) (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER