Jokowi: Jangan Bandingkan Satu dengan 18 ribu Orang yang Mati

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 27 Apr 2015 21:55 WIB
Presiden Jokowi geram dan menitip pesan penting kepada Menlu Retno untuk Presiden Filipina soal angka kematian akibat narkotik di Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Grand Hyatt Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/4). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengisyaratkan bahwa dirinya tidak memberikan pengampunan kepada terpidana mati kasus narkoba asal Filipina yang bakal dieksekusi besok, Selasa (28/4), Mary Jane Fiesta Veloso.

Menurut Jokowi, masyarakat yang tidak setuju dengan adanya eksekusi ini seharusnya bisa membandingkan satu terpidana mati dengan 18 ribu warga Indonesia yang meninggal akibat narkoba.

Hal itu jugalah, kata Jokowi, yang menjadi pesan penting yang harus disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada Presiden Filipina Benigno Aquino III.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu yang harus dijelaskan. ‎Dan pers harus menjelaskan, setiap hari ada 50 generasi muda kita mati karena narkoba. Kalau dihitung setahun, ada 18 ribu. Itu yang harus dijelaskan. Jangan yang dijelaskan yang dieksekusi. Jelaskan dong nama-nama 18 ribu itu siapa saja. Tulis! Setiap tahun 18 ribu orang, siapa, siapa, baru (mereka) merasakan!" ujar Jokowi usai menghadiri acara Silaturahmi Pers Nasional di Auditorium TVRI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (27/4).

Tidak hanya itu, Jokowi juga meminta para pihak yang memprotes keputusannya karena tak memberikan pengampunan kepada Mary Jane, berani datang ke pusat-pusat rehabilitasi narkoba di Indonesia.

"Pergi ke tempat rehabilitasi. Yang berguling-guling, me‎ngerang, yang berteriak-teriak. Sana cari informasi mengenai itu. Keluarkan! Jangan dibandingkan satu dengan 18 ribu itu," kata dia.

Kondisi yang berbanding jauh itu dipastikan Jokowi tidak akan gamang dalam membuat keputusan soal tak dibatalkannya rencana eksekusi mati kepada para penjahat narkotik tersebut. (Baca FOKUS: Eksekusi Mati Kian Dekat)

Dia memastikan, pemerintah tetap berkomitmen untuk menerapkan hukuman mati dalam upaya penegakan hukum dan memberantas narkoba. "Saya tidak akan mengulang, itu kedaulatan hukum. Saya tidak akan mengulangi," ujarnya. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER