JK: Penarikan Dubes Australia Intrik Politik

Noor Aspasia | CNN Indonesia
Rabu, 29 Apr 2015 19:17 WIB
JK menilai bentuk protes yang dilayangkan Australia sama halnya dengan protes yang dilayangkan Indonesia saat ada warga negaranya yang terancam hukuman mati.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) berbincang dengan Perdana Menteri Malaysia Mohd Najib Tun Razak (kiri) sebelum mengikuti
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai penarikan Duta Besar Australia dari Indonesia merupakan salah satu bentuk intrik politik lokal.

"Biasa saja (penarikan dubes), itu hanya lebih pada kepentingan domestik politik. Itu hanya bentuk protes," kata JK di kantornya, Jakarta, Rabu (29/4).

JK menilai bentuk protes yang dilayangkan Australia sama halnya dengan protes yang dilayangkan Indonesia saat ada warga negaranya yang terancam hukuman mati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK menambahkan dalam hubungan dua negara soal penarikan dubes bagian dari pasang surut hubungan diplomatik. Sayangnya, kata JK, negara lain menilai keputusan eksekusi mati ini ditangan Presiden Jokowi bukan ditangan hakim.

Untuk diketahui, Perdana Menteri Australia Tony Abbott menarik duta besarnya untuk Indonesia menyusul eksekusi dua warga negara Australia yang menjadi terpidana mati kasus narkoba, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran pada Rabu (29/4) pukul 00.35 WIB.

“Australia menghormati sistem Indonesia. Kami menghormati kedaulatan Indonesia, tetapi kami menyesalkan eksekusi ini dan hal ini tidak bisa membuat kami memiliki hubungan seperti dahulu. Untuk alasan itu, setelah selesai membantu semua keperluan keluarga Chan dan Sukuran, duta besar kami akan ditarik pulang untuk konsultasi,” kata Abbott saat konferensi pers di Canberra pada Rabu, dikutip dari Reuters.

Chan dan Sukumaran dieksekusi berbarengan terpidana mati narkoba lain, yakni empat warga Nigeria, Jamiu Owolabi Abashin yang lebih dikenal sebagai Raheem Agbage Salami, Okwudili Oyatanze, Martin Anderson, dan Silvester Obiekwe Nwolise, warga negara Brasil Rodrigo Gularte, dan Zainal Abidin dari Indonesia.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER