Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan buruh peserta aksi unjuk rasa peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) sudah mulai memadati area jalan yang terletak di antara Silang Monumen Nasional (Monas) dan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (1/5).
Mereka merupakan buruh peserta aksi jalan kaki (long march) dari area timur Monas. Kelompok yang didominasi oleh organisasi-organisasi daerah di bawah Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) ini adalah kelompok besar pertama yang memadati area depan Istana Merdeka sebagai titik utama aksi unjuk rasa.
Untuk mengamankan jalannya aksi buruh di depan Istana, kepolisian menyiagakan sedikitnya 4.200 personel. Beberapa titik jadi konsentrasi petugas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Gambir Ajun Komisaris Besar Susatyo Purnomo memaparkan, dari 4.200 pasukan itu, sekitar 2.590 personel disiapkan khusus untuk mengamankan area Istana Kepresidenan. Jumlah tersebut terdiri dari unsur TNI, Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Gambir.
Selain pasukan, imbuh Susatyo, disiapkan pula peralatan dan kendaraan taktis sesuai prosedur pengamanan seperti empat unit meriam air, barracuda, dan kawat duri untuk area depan Istana.
Titik pengamanan hari ini ada di tiga lokasi, yakni Bundaran Hotel Indonesia (HI), sekitar Istana Kepresidenan, Gelora Bung Karno (GBK). Susatyo menuturkan, massa akan berkumpul dan berangkat dari Bundaran HI, kemudian berkonvoi di depan Istana Negara, lalu salat Jumat di Silang Monas, sebelum akhirnya bergeser ke GBK.
Tak hanya ribuan buruh, personel pengamanan pun rencananya akan melaksanakan ibadah salat Jumat di lokasi yang sama secara bergantian.
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, jalanan di sekitar titik utama ini sudah mulai ditutup untuk umum. (Lihat fokus:
Nasib Buruh Era Jokowi)
(sur)