Jakarta, CNN Indonesia -- Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan bidang Komunikasi Politik Eko Sulistyo mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah mengerti menteri-menteri yang akan dirombak atau reshuffle.
Eko mengungkapkan, perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Oleh karena itu Eko berharap kewenangan tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Jokowi selaku Kepala Negara.
"Hampir enam bulan ini Presiden sudah mengerti mana-mana menterinya yang di reshuffle itu," ujar Eko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (4/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Eko belum menjelaskan apakah perombakan tersebut lebih ke arah menteri-menteri yang mengurusi bidang tertentu seperti ekonomi seperti yang selama ini dikabarkan atau tidak. (Baca juga:
Apapun Kondisinya, Rombak Kabinet Kewenangan Jokowi)
Lebih lanjut Eko mengaku sudah mengira masyarakat akan fokus ke penilaian yang menyebutkan bahwa menteri-menteri yang mengurusi perekonomian negara adalah yang kinerjanya kurang baik atau kedodoran.
Presien menurutnya tentu punya ukuran-ukuran tertentu dalam menilai para pembantunya dalam tugas kenegaraan.
Bekas tim sukses kampanye pilpres Jokowi-JK ini mengungkapkan bahwa waktu pelaksanaan perombakan sangat tentatif. Bisa saja dalam waktu sepekan atau satu bulan.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menuturkan bahwa Istana akan melakukan perombakan untuk memperbaiki kinerja Kabinet Kerja. "Ya, tentu dalam waktu ke depan ini lah," kata JK di Kantor Wakil Presiden Jakarta.
JK menjelaskan perombakan kabinet dirasa perlu mengingat dibutuhkannya kinerja yang mumpuni untuk mengintensifkan program kerja Jokowi-JK. Namun sayangnya, JK tak menjelaskan rinci sektor kementrian mana yang menjadi sasaran perombakan.
"Nanti, itu teknis," kata JK singkat. (Baca juga:
Soal Reshuffle, Jokowi: Tanyakan ke Pak JK (sur)